Suara.com - Supiyatih (37), adalah bagian dari kolektif Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara yang menjadi korban penggusuran. Saat itu, tahun 2016 silam, rezim Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok -- Gubernur sebelum Anies-- menggusur kawasan tersebut dengan alasan revitalisasi dan menduduki tanah negara.
Hari ini, Senin (17/8/2020), Gubernur DKI, Anies Baswedan datang di acara peletakan batu pertama di kawasan tersebut. Pada momentum yang bertepatan dengan HUT RI ke-75 itu, Supiyatih bersama anak lelakinya turut larut dalam euforia.
Bersama sang anak, dia menenteng poster aspirasi yang menjurus pada pujian kinerja sang Gubernur. Begini tulisannya : "Semoga tuhan membalas kebaikan dan kemurahan hatimu berlimpah limpah #AniesBaswedan#"
Sama seperti kebanyakan warga, Supiyatih juga menyambut baik kedatangan orang nomor satu di Ibu Kota tersebut. Bagi dia, acara hari ini adalah penantian yang panjang seusai penggusuran terjadi.
Baca Juga: Peletakkan Batu Pertama di Kampung Akuarium, Anies: Babak Baru Dimulai
"Ini ibaratnya penantian kami selama abis gusuran, inilah," ungkap Supiyatih di sela-sela acara, Jumat sore.
Sebagai manusia, Supiyatih tentunya memiliki harapan. Tak muluk-muluk, dia ingin pembangunan di kawasan yang disebut Kampung Susun Akuarium itu terus berjalan -- tidak sekedar janji belaka.
"Inginnya berlanjut lah. Jangan hanya janji-janji saja," sambungnya.
Ingatan Supiyatih melayang di tahun 2017, saat Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta.
Saat itu dia dan sebagian warga di Kampung Akuarium tinggal di tenda-tenda, sebagian lain memilih pindah ke tempat lain.
Baca Juga: Bekas Digusur Ahok, Anies Resmikan Pembangunan Kampung Susun Akuarium
"Saya dulu pas abis gusuran di tenda. Sebelum ada shelter, saya tinggal di tenda di puing-puing," beber dia.