Diduga Hipotermia, Pendaki Gunung Bawakaraeng Tewas Sebelum Upacara Bendera

Chandra Iswinarno Suara.Com
Senin, 17 Agustus 2020 | 17:56 WIB
Diduga Hipotermia, Pendaki Gunung Bawakaraeng Tewas Sebelum Upacara Bendera
Tim SAR Gabungan saat mengevakuasi korban di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulsel. [Dokumentasi Basarnas Makassar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim SAR Gabungan mengevakuasi seorang pendaki yang meninggal dunia saat mengikuti upacara perayaan HUT kemerdekaan RI yang ke-75 di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Korban bernama Wawan Kurniawan (16) yang masih berstatus pelajar asal Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulsel meninggal dunia saat melakukan pendakian merah putih di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, pada (17/8/2020).

"Benar, kami menerima laporan sekitar jam 06.00 pagi tadi, seorang pendaki meninggal dunia diantara pos 10 dan 9 di Gunung Bawakaraeng," kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Makassar Muhammad Rizal melalui keterangan tertulisnya, Senin (17/8/2020).

Wawan Kurniawan diduga meninggal dunia akibat hipotermia. Korban kini telah berhasil dievakuasi dari puncak Gunung Bawakaraeng sekitar pukul 14.15 WITA.

Baca Juga: Pernah Upacara 17 Agustus di Gunung Fuji, Ini Makna Merdeka Bagi Adinda

"Saat ini, korban berhasil dievakuasi ke Puskesmas Tinggi Moncong Kabupaten Gowa dan menunggu pihak keluarga korban. Dan perihal autopsi, keputusan pada pihak keluarga tentunya," katanya.

"Selain kejadian satu korban meninggal dunia ini, ada banyak kasus di atas yang kita hadapi. Saat ini kita tangani juga ada dua orang yang mengalami hipotermia di Pos 8. Kita sudah arahkan kepada teman-teman bahwa yang mengalami hipotermia dibawa turun ke kaki Gunung Bawakaraeng," katanya.

Hingga, Senin 17 Agustus 2020, katanya tercatat sebanyak 15 ribu pendaki yang melakukan pendakian di Gunung Bawakaraeng.

Sementara, rekan korban yakni Wahyu Hidayat (16) menjelaskan, dia bersama korban melakukan pendakian di Gunung Bawakaraeng sejak Rabu (12/8/2020) lalu.

"Tanggal 11 Agustus 2020, saya bersama rekan Wawan (korban), melakukan perjalanan dari Makassar menuju Gunung Bawakaraeng ala backpacker. Dan sempat bermalam di Bili-bili karena kemalaman dan keesokan harinya (12/8/2020), kami melanjutkan perjalanan ke Lembanna menuju Gunung Bawakaraeng," tuturnya.

Baca Juga: Peringati HUT RI ke-75, Kemenparekraf Gelar Upacara di Gunung Papandayan

Karena hanya berdua, lanjut Wahyu, ia pun bersama korban memutuskan bergabung dengan pendaki lain melalui jalur Tasosso, Kabupaten Sinjai.

"Karena saya hanya berdua dengan  korban, jadi saya bergabung dengan tim lainnya untuk melanjutkan perjalanan ke Pos 10 Bawakaraeng keesokan harinya pada (13/8/2020)," katanya.

Wahyu mengaku tidak pernah melihat tanda-tanda yang berbeda sebelum Wawan meninggal dunia.

"Tidak ada tanda yang mengkhwatirkan, cuman korban memang sempat mengaku merasa sakit kepala dan sesekali mengigau. Sehingga pada tanggal (16/8/2020), saya mengajaknya turun ke kampung terakhir, namun korban menolak. Dan mengimbau untuk turun setelah pengibaran bendera Merah Putih," ujarnya.

Khawatir dengan kondisi korban, ia pun bersama pendaki lain mengajak Wawan untuk turun gunung. Hanya saja, di tengah perjalanan korban tidak sadarkan diri.

"Karena kondisi darurat, jadi korban kami evakuasi ke tenda pendaki lainnya di antara pos 10 dan 9. Hingga akhirnya, rekan kami dinyatakan meninggal dunia," katanya.

Kontributor : Muhammad Aidil

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI