Surat Kecil untuk Eyang: Puisi Rahayu Saraswati untuk Kenang Para Pejuang

Senin, 17 Agustus 2020 | 15:56 WIB
Surat Kecil untuk Eyang: Puisi Rahayu Saraswati untuk Kenang Para Pejuang
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo buat puisi kenang para pejuang (Dok. Rahayu Saraswati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rahayu Saraswati Djojohadikusumo membuat sebuah puisi untuk mengenang para pejuang kemerdekaan di hari peringatan kemerdekaan Indonesia.

Melalui puisi tersebut, keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ini juga mengenang perjuangan kedua eyangnya yang merupakan pejuang yang gugur dalam pertempuran Lengkong, Serpong pada 1946.

Dua saudara kakek kandungnya, RM Subianto Djojohadikoesoemo dan RM Soedjono Djojohadikoesoemo gugur pada 25 Januari 1946.

Sementara kakek kandung Saraswati, Soemitro Djojohadikoesoemo merupakan Menteri Ekonomi era kepemimpinan Soekarno.

Baca Juga: Bongkar Mafia, Rahayu Saraswati Akui Manfaatkan Nama Prabowo Subianto

Sara yang merupakan bakal calon wakil wali kota Tangerang Selatan bertekad untuk meneruskan perjuangan leluhurnya sesuai zaman dimana ia berbakti.

Tekad tersebut ia tuangkan dalam selarik puisi berjudul '17 Agustus 2020, Surat Kecil untuk Eyang'.

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo buat puisi kenang para pejuang (Dok. Rahayu Saraswati)
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo buat puisi kenang para pejuang (Dok. Rahayu Saraswati)

Sara merasa terpanggil untuk mengabdi bagi masyarakat, khususnya di wilayah tempat kedua eyangnya gugur.

Ia berjanji untuk berjuang seluruh raga hingga mempertaruhkan nyawanya untuk negeri tercinta.

"Aku harus mengabdi pada negeri, pada warga di sini, tempat kakekku mengabdi, berjuang seluruh raga sepenuh hati," demikian kutipan puisi yang dibuat oleh Saraswati, Senin (17/8/2020).

Baca Juga: Rahayu Saraswati Ungkap Pemerintah Tak Cukup Dana Atasi Kekerasan Seksual

Saraswati memaknai kemerdekaan sebagai jembatan emas menuju sejahtera bersama.

Namun sejahtera yang dimaksud tak hanya bersifat material, melainkan juga sejahtera hati dan pikiran. Termasuk kebebasan berpikir, berbicara, didengarkan merupakan bentuk kemerdekaan.

"Pemimpin harus mewujudkan hal itu. Memberi ruang kepada rakyat untuk bebas menyampaikan keinginan dan kebutuhan mereka, mendengarkannya sepenuh hati, dan menjadi pertimbangan utama para pemimpin di wilayahnya untuk mewujudkannya," ungkapnya.

Pada momen peringatan hari kemerdekaan RI, Sara menyempatkan diri melakukan tabur bunga di pusara kedua eyangnya di Taman Makam Pahlawan Taruna, Kota Tangerang.

Ia juga melakukan upacara penghormatan terhadap para pejuang yang telah gugur dan dimakamkan di TMP Taruna.

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo upacara penghormatan di TMP Taruna (Dok. Rahayu Saraswati)
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo upacara penghormatan di TMP Taruna (Dok. Rahayu Saraswati)

Berikut puisi lengkap ciptaan Saraswati berjudul '17 Agustus 2020, Surat Kecil untuk Eyang'

Surat kecil untuk Eyang

Ketika datang pertanyaan:
Untuk apa kamu hadir di bumi?
Ketika datang pertanyaan:
Apa yang telah kau beri pada penghuni bumi?
Ketika datang pertanyaan:
Apa yang telah kau lakukan untuk melestarikan bumi?

Ketika itu langsung teringat nasihat ibuku:
Di manapun engkau berada
Banggalah bahwa kamu orang Indonesia
Selalu bawa nama Tuhan
Jadilah berkat, jadilah rahmat buat sesama

Ketika itu bergetar suara hati:
Aku harus mengabdi
Pada negeri
Pada anak negeri
Pada warga di sini

Tempat kakekku mengabdi
Berjuang seluruh raga sepenuh hati
Bertaruh nyawa untuk negeri

Di sini
Dari sini
Terpatri dalam kenangan:
Tangerang Selatan
Indonesia.

*

Surat kecil untuk
Eyang Subianto Djojohadikoesoemo
Eyang Soedjono Djojohadikoesoemo
Yang gugur 25 Januari 1946 Dalam Pertempuran Lengkong, Serpong - Tangerang Selatan

Dari cucumu:
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo
(17-8-2020)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI