Namun sejahtera yang dimaksud tak hanya bersifat material, melainkan juga sejahtera hati dan pikiran. Termasuk kebebasan berpikir, berbicara, didengarkan merupakan bentuk kemerdekaan.
"Pemimpin harus mewujudkan hal itu. Memberi ruang kepada rakyat untuk bebas menyampaikan keinginan dan kebutuhan mereka, mendengarkannya sepenuh hati, dan menjadi pertimbangan utama para pemimpin di wilayahnya untuk mewujudkannya," ungkapnya.
Pada momen peringatan hari kemerdekaan RI, Sara menyempatkan diri melakukan tabur bunga di pusara kedua eyangnya di Taman Makam Pahlawan Taruna, Kota Tangerang.
Ia juga melakukan upacara penghormatan terhadap para pejuang yang telah gugur dan dimakamkan di TMP Taruna.
Baca Juga: Bongkar Mafia, Rahayu Saraswati Akui Manfaatkan Nama Prabowo Subianto
![Rahayu Saraswati Djojohadikusumo upacara penghormatan di TMP Taruna (Dok. Rahayu Saraswati)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/08/17/29421-rahayu-saraswati-djojohadikusumo-upacara-penghormatan-di-tmp-taruna-dok-rahayu-saraswati.jpg)
Berikut puisi lengkap ciptaan Saraswati berjudul '17 Agustus 2020, Surat Kecil untuk Eyang'
Surat kecil untuk Eyang
Ketika datang pertanyaan:
Untuk apa kamu hadir di bumi?
Ketika datang pertanyaan:
Apa yang telah kau beri pada penghuni bumi?
Ketika datang pertanyaan:
Apa yang telah kau lakukan untuk melestarikan bumi?
Ketika itu langsung teringat nasihat ibuku:
Di manapun engkau berada
Banggalah bahwa kamu orang Indonesia
Selalu bawa nama Tuhan
Jadilah berkat, jadilah rahmat buat sesama
Ketika itu bergetar suara hati:
Aku harus mengabdi
Pada negeri
Pada anak negeri
Pada warga di sini
Baca Juga: Rahayu Saraswati Ungkap Pemerintah Tak Cukup Dana Atasi Kekerasan Seksual
Tempat kakekku mengabdi
Berjuang seluruh raga sepenuh hati
Bertaruh nyawa untuk negeri