Tuding Pemerintah Berlebihan, Ratusan Warga Spanyol Gelar Demo Anti Masker

Senin, 17 Agustus 2020 | 15:53 WIB
Tuding Pemerintah Berlebihan, Ratusan Warga Spanyol Gelar Demo Anti Masker
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan warga Spanyol menggelar unjuk rasa di kota Madrid, memprotes aturan wajib pakai masker dan pembatasan lain yang diberlakukan oleh pemerintah Spanyol guna menekan sebaran virus corona.

Menyadur France24, pengunjuk rasa berkerumun sambil bertepuk tangan dan bersorak di bawah bendera Spanyol yang berdiri di Plaza Colon pada Minggu (16/8).

Demonstran mengangkat plakat buatan sendiri yang menampilkan slogan-slogan berisi, "Virus tidak ada", "Masker membunuh", hingga "Kami tidak takut."

Aksi massa ini menarik berbagai orang dari berabagi latar belakang, termasuk pada ahli teori konspirasi, libertarian, dan penentang vaksinasi.

Baca Juga: Tingkat Kasus Kematian Virus Corona Dinilai Sebanding dengan Flu Spanyol

Pilar Martin, seorang ibu rumah tanggah berusia 58 tahun dari timut laut kota Zaragoza, mengatakan dia datang ke Madrid untuk aksi ini karena ia yakin pemerintah di seluruh dunia melebih-lebihkan jumlah infeksi Covid-19 untuk mengekang kebebasan orang.

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Shvet)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Shvet)

"Mereka memaksa kami untuk menggunakan masker, mereka ingin kami tetap di rumah dalam keadaan terkunci," ujar Martin.

"Jelas bahwa mereka (pemerintah) terus menerus menipu kami dengan pembicaraan tentang wabah. Itu semua bohong," sambungnya.

Sejumlah demonstran mengutip film dokumneter yang diedit sedemikan rupa, berjudul Plandemic, yang telah dihapus dari platform seperti Youtube dan Facebook, menyebut pemakaian masker dapat menyebabkan kerusakan dan vaksin telah "membunuh jutaan orang."

Banyak pengunjuk rasa yang turun ke jalan tanpa memakai masker meski diwajibkan oleh hukum di tempat umum di seluruh Spanyol.

Baca Juga: Erick Thohir Pastikan Ekonomi Indonesia Membaik Setelah Ada Vaksin Corona

Saat ini, Spanyol telah mengalami lonjakan infeksi virus corona baru sejak mencabut penguncian yang telah diberlakukan tiga bulan pada 21 Juni lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI