Kedua negara telah menandatangani lebih dari tiga lusin Perjanjian dan MOU termasuk mekanisme kerja sama di bawah Forum Konsultasi Bilateral, Dialog Perencanaan Kebijakan, kelompok kerja bersama tentang Terorisme, Perjanjian Kerja Sama Pertahanan dan Perjanjian Perdagangan Preferensial yang memberikan landasan yang diperlukan untuk memperluas hubungan bilateral.
Tahun lalu, kedua belah pihak juga telah menyepakati Kerangka Dialog Keamanan yang mencakup berbagai bidang. Dialog Keamanan Pertama kemungkinan akan digelar akhir tahun ini.
Sajjad Haider Khan mengatakan, Pakistan tertarik untuk lebih mempromosikan perdagangan, investasi dan pariwisata.
Sangat menggembirakan untuk dicatat bahwa perdagangan bilateral, kontak orang ke orang dan interaksi antarpemerintah antara kedua negara berkembang secara progresif.
Baca Juga: Mengintip Perayaan HUT ke-75 RI di Monumen Penenggelaman Kapal di Natuna
“Angka perdagangan bilateral menyentuh level tertinggi US $ 3 miliar (Rp45 triliun) pada 2018. Pakistan adalah salah satu tujuan utama minyak sawit mentah Indonesia. Karena sejumlah masalah termasuk COVID-19, perdagangan kami telah mengalami beberapa penurunan di masa lalu. Perdagangan Indonesia dan Pakistan harus dibenahi di tahun-tahun mendatang melalui upaya berkelanjutan di bidang diplomasi ekonomi, ”ujarnya.
Tahun lalu, Pakistan memberikan beberapa beasiswa ke Indonesia di bidang kedokteran, teknik dan kedokteran gigi, di bawah Program Bantuan Teknis Pakistan (PTAP).
Demikian pula, beasiswa kepada diplomat Indonesia untuk Kursus Diplomatik Junior dan Lanjutan di Akademi Dinas Luar Negeri, Islamabad yang ditawarkan secara berkala.
Jumlah beasiswa yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia juga meningkat, dengan sekitar 45 pelajar Pakistan saat ini menempuh pendidikan tinggi di berbagai universitas di Indonesia.
Selain perdagangan barang, kami merasa sektor jasa khususnya Pariwisata, dan Teknologi Informasi (TIK) dan kolaborasi pendidikan sangat penting dengan potensi besar untuk kerja sama lebih lanjut, kata Sajjad Haider Khan.
Baca Juga: Menohok, Doa Novel Baswedan di HUT ke-75 RI Soroti Praktik Korupsi
Kedua negara berupaya mendekatkan komunitas ilmiah, pendidikan tinggi, serta ulama untuk memperluas hubungan.