Suara.com - Jet tempur Israel melakukan gelombang kedua searangan di Jalur Gaza setelah beberapa saat sebelumnya menembakkan roket ke daerah Palestina di Israel selatan.
Menyadur Times of Israel, kabar tersebut dikonfirmasi Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Minggu (16/8/2020).
Serangan yang berlangsung pada Sabtu-Minggu ini menargetkan markas-markas Hamas di Jalur Gaza selatan.
Gempuran bertubi-tubi itu disebut Pasukan Pertahanan Israel, berhasil menghancurkan fasilitas penyimpanan roket milik Hamas.
Baca Juga: Tangis Bocah Palestina Pecah Saat Rumahnya Dihancurkan Tengah Malam
“IDF memandang dengan keras setiap aktivitas teror terhadap Israel dan akan terus beroperasi sesuai kebutuhan terhadap upaya untuk merugikan warga Negara Israel atau kedaulatannya," kata IDF.
"Kelompok teror Hamas bertanggung jawab atas semua [serangan] yang dilakukan dari dan di Gaza, dan akan menanggung konsekuensi dari serangan teror terhadap Israel."
Menanggapi tembakan roket dan peningkatan kekerasan, Israel telah memutuskan untuk menutup sepenuhnya zona penangkapan ikan di kawasan tersebut.
Kebijakan itu berlangsung sampai waktu yang ditentukan. Laporan IDF mengatakan keputusan itu akan segera diterapkan secara efektif.
Serangan udara baru terjadi beberapa jam setelah dua roket dicegat oleh sistem pertahanan rudal Iron Dome, menurut militer.
Baca Juga: Teliti Vaksin COVID-19 Rusia, Israel: Jika Manjur, Kami Siap Negosiasi
Roket lain menghantam halaman sebuah rumah di kota selatan Sderot, merusak tempat tinggal dan melukai ringan seorang pria, menurut laporan media berbahasa Ibrani.
Roket tersebut memicu sirene di selatan kota Sderot sekitar pukul 1 pagi, mengirim ribuan orang bergegas mencari perlindungan.
Seorang pria berusia 58 tahun terluka ringan oleh kaca, dan beberapa orang dirawat karena syok atau luka ringan yang dideritanya saat berlari ke tempat penampungan, kata petugas medis.
Sebelumnya, Israel melakukan serangan udara lain di Jalur Gaza, menyusul peluncuran perangkat balon api oleh Hamas.
Serangan di beberapa situs Hamas itu dilakukan sebagai pembalasan atas serangan udara, serta kerusuhan di sepanjang perbatasan, kata tentara.
Sebelum serangan oleh Israel, Jalur Gaza, dikabarkan situs berita yang terkait dengan Hamas, sempat menjadi medan bentrokan antara 800-an warga Palestina dan pasukan Israel.
Kementerian kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan dua orang terluka oleh peluru tajam selama bentrokan perbatasan. mereka sudah dibawa ke rumah sakit al-Shifa di Kota Gaza untuk perawatan.