Mereka memulai uji coba tahap menengah calon vaksin ZyCoV-D pada Kamis, (6/8/2020). Mereka akan melibatkan 1.000 lebih relawan dewasa yang sehat guna menguji kemanjuran vaksin.
Vaksin itu diharapkan selesai uji coba tahap akhir ZyCoV-D pada Februari atau Maret . Setelah itu, Zydus berencana memproduksi hingga 100 juta dosis pada tahun pertama, menurut pimpinan perusahaan kepada Reuters bulan lalu.
Keamanan calon vaksin pada relawan yang terdaftar dalam uji coba tahap awal, yang diberikan dosis sejak 15 Juli, didukung oleh dewan pengawas keamanan data independen.
Zydus menjadi salah satu produsen obat generik India yang memiliki kesepakatan berlisensi dengan Gilead Sciences yang berbasis di Amerika Serikat untuk membuat remdesivir, obat antivirus yang disetujui AS sebagai pengobatan darurat untuk melawan wabah virus corona.
Baca Juga: Tidak Dapat Jatah dari Istri Sejak Menikah, Suami Bunuh Diri
Selain itu, Serum Institute of India sedang melakukan uji klinis tahap II dan III untuk calon vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Universitas Oxford.
Pengawas Obat-obatan Umum India menyetujui proposal perusahaan tersebut untuk melakukan uji coba fase dua dan tiga pada vaksin yang dikenal sebagai ChAdOx1 nCoV-19 atau AZD1222 karena uji coba sebelumnya menunjukkan hasil yang menjanjikan.
"Pengawas Obat-obatan Umum India telah memberikan persetujuan kepada Serum Institute of India di Pune untuk melakukan uji klinis Tahap II + III vaksin Oxford University-AstraZeneca #COVID19 (COVISHIELD) di India," kata Kementerian Kesehatan melalui Twitter.
Adar Poonawalla, CEO perusahaan, mengatakan bahwa setelah mereka diberi izin, uji coba untuk vaksin di India akan segera dimulai.
Poonawalla mengatakan perusahaannya adalah satu dari sembilan perusahaan di seluruh dunia yang telah berkolaborasi dengan perusahaan biofarmasi AstraZeneca, yang ikut mengembangkan dari vaksin Oxford.
Baca Juga: Cecok Soal Masakan, Pembantu Bunuh Koki