Tangani Pandemi Bersama, Seluruh Elemen Gotong Royong Pulihkan Bangsa

Minggu, 16 Agustus 2020 | 09:00 WIB
Tangani Pandemi Bersama, Seluruh Elemen Gotong Royong Pulihkan Bangsa
Nadiem Makarim (Instagram/Kemdikbud.RI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam pidato Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI tahun 2020, di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (14/8/2020), Presiden Joko Widodo menyampaikan, ekosistem nasional yang produktif dan inovatif tidak mungkin tumbuh tanpa ekosistem hukum, politik, kebudayaan dan pendidikan yang kondusif. Gotong royong seluruh elemen bangsa untuk memulihkan dampak pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) saat ini adalah prasyarat ekosistem nasional produktif dan inovatif yang kita cita-citakan bersama.

Jauh sebelum pidato tersebut disampaikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah memfasilitasi percepatan penanganan pandemi Covid-19 melalui berbagai inisiatif yang dilakukan secara gotong royong. Sejumlah kebijakan telah diselenggarakan untuk membantu penanganan dan pemulihan di masa pandemi.

Tak hanya itu, Kemendikbud juga melakukan program akselerasi transformasi untuk mendukung visi dan misi presiden dan wakil presiden dalam mewujudkan Indonesia maju, meski dilakukan dengan berbagai penyesuaian.

Berbagai kebijakan dan program di masa pandemi terselenggara melalui pemangkasan dan realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 yang dilakukan secara cepat. Kegiatan-kegiatan yang menunjukkan jati diri bangsa Indonesia yang solider, seperti mobilisasi relawan Covid-19 nasional, peningkatan kapasitas dan kapabilitas rumah sakit pendidikan (RSP) untuk menjadi pusat tes Covid-19, serta pengadaan alat-alat kesehatan terus dilakukan.

Baca Juga: Kemendikbud Terbitkan Kurikulum Darurat dalam Kondisi Khusus

Di masa yang sulit ini, gotong royong pembelajaran di masa pandemi dijalankan agar masyarakat terus mendapatkan akses terhadap pendidikan, mulai dari program Belajar dari Rumah (BDR) yang tayang di TVRI, penyediaan materi belajar cetak, optimalisasi pemanfaatan Aplikasi Rumah Belajar, penyusunan modul belajar sesuai kurikulum dalam kondisi khusus, sampai kebijakan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran dan tahun akademik baru di masa pandemi.

Semua itu dijalankan agar kemampuan literasi, numerasi, penguatan karakter, dan wawasan kebudayaan tetap dapat ditingkatkan meski dalam situasi yang sangat sulit ini.

Siswa Suka Tayangan Belajar dari Rumah
Siswa kelas 8 SMP BIBS Cimahi, M. Ariq Rizki, mengaku terbantu dengan tayangan BDR. Ia menyukai program bertajuk “Mantul, Matematika Manfaat Betul”, karena matematika adalah pelajaran favoritnya.

Ia juga mengaku menyukai kegiatan belajar di rumah, karena berada dalam jangkauan orang tua dan dekat dengan keluarga.

Untuk membantu meringankan beban sekolah saat pandemi, Kemendikbud juga mengeluarkan kebijakan Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (BOP PAUD), dan Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan (BOP Kesetaraan).

Melalui relaksasi tersebut, selain fleksibilitas yang disesuaikan dengan kondisi sekolah, pemanfaatan dana operasional juga diberikan tidak hanya bagi sekolah negeri, tetapi juga bagi sekolah swasta. Dana operasional antara lain dapat digunakan untuk pembelian kuota data, pulsa, pembiayaan layanan pendidikan daring berbayar, alat kesehatan dan penunjang kebersihan bagi guru dan murid.

Baca Juga: Heboh Gelar Hadi Pranoto, Kemendikbud Jelaskan Cara Menjadi Profesor

Pada kesempatan lain, Kepala SMA Negeri 8 Bandung, Suryana mengapresiasi kebijakan tersebut. Sekolahnya sudah memetakan yang menjadi kebutuhan prioritas dan siap bertanggung jawab atas segala keputusan berkaitan dengan penggunaan dana BOS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI