Suara.com - Ratusan ribu warga California terancam terkena pemadaman listrik setelah wilayah tersebut dilanda gelombang panas esktrem.
Menyadur New York Post, Sabtu (15/8/2020), karena suhu di negara bagian tersebut mencapai 112 derajat, perusahaan yang menjalankan jaringan listriknya mengumumkan pemadaman bergilir mulai pukul 18.30 hingga 250.000 rumah dan sejumlah pusat bisnis.
Pemadaman listrik tersebut merupakan yang pertama kali sejak California menghadapi krisis energi hampir 20 tahun lalu, menurut laporan San Fransisco Chronicle.
Para pejabat mendesak warga California untuk menghemat energi dan menjaga termostat pada 78 derajat atau lebih tinggi saat mereka menghadapi cuaca panas ekstrem selama lebih dari seminggu.
Baca Juga: Mantan Pengacara Klaim akan Ungkap Kecurangan Donald Trump di Pemilu 2016
Warga diminta untuk tidak menggunakan peralatan listrik yang memakan daya tinggi antara pukul 3 sore hingga 10 malam waktu setempat.
"Kita akan mengalami suhu yang memecahkan rekor, seperti yang terjadi di yurisdiksi mana pun di dunia, itu berarti kita semua bisa melakukannya dengan baik hanya dengan memperhatikan konsumsi listrik dan energi kita,” ujar Gubernur Gavin Newsom.
Manajer jaringan California Independent System Operator, mengeluarkan keadaan darurat setelah cuaca panas ekstrem mendorong permintaan listrik di seluruh California.
Pacific Gas and Electric Co. mengatakan akan mematikan daya antara 200.000 hingga 250.000 pelanggan untuk blok selama satu jam antara pukul 18.30 hingga 11.00 malam waktu setempat pada Jumat (14/8/2020).
"Kami mendesak pelanggan kami untuk segera mengambil langkah-langkah untuk mengurangi penggunaan daya mereka," kata Michael Lewis, presiden sementara PG&E.
Baca Juga: Sekolah dan Klinik Anak dalam Kenormalan Baru di AS
"Kami akan bekerja untuk memulihkan daya dengan aman dan secepat yang kami bisa." tambahnya.
Pada bulan Juli tahun 2019, pemadaman listrik juga pernah menimpa di wilayah negara bagian New York. Bukan karena cuaca panas namun karena adanya kerusakan teknis.
Menurut laporan CNN, sebuah koneksi cacat antara peralatan utama di gardu listrik Kota New York menyebabkan pemadaman listrik pada 13 Juli 2019.
"Teknisi kami telah menentukan akar penyebab dan mengambil langkah untuk mencegah terulangnya kembali," jelas Con Edison, perusahaan utilitas yang melayani 10 juta orang di New York.
Pemadaman listrik tersebut berlangsung dari pukul 6:47 waktu setempat hingga tak lama setelah tengah malam, kata para pejabat.
Pada puncaknya, 72.000 pelanggan berada dalam kegelapan, terutama di tengah kota Manhattan dan sebagian Upper West Side, kata Con Edison.