"Seorang agen dari departemen keamanan militer menangkapnya dan melapor kepada atasan dan sekarang dihukum berat di penjara politik."
Terlepas dari resikonya, pasukan Korea Utara secara rutin mendengarkan siaran asing, kata sumber itu kepada RFA.
"Kebanyakan pemberi sinyal di militer mengubah frekuensi saat larut malam sebelum fajar untuk mendengarkan siaran dari luar."
"RFA terdengar paling jelas dan dalam bahasa Korea, jadi banyak pembelot dan tentara Korea Utara yang mendengarkan RFA," kata sumber itu.
Baca Juga: Siasati Pembelajaran Jarak Jauh, Pemkab Garut Pilih Gunakan Media Radio
Sebagai akibat dari kasus tentara tersebut, militer sekarang mengawasi sinyalnya, menurut sumber tersebut. RFA menyiarkan enam jam program berbahasa Korea setiap hari ke Korea Utara.