Lagi Bawa Penumpang, Driver Ojol di Medan Tiba-tiba Kejang dan Meninggal

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Sabtu, 15 Agustus 2020 | 21:45 WIB
Lagi Bawa Penumpang, Driver Ojol di Medan Tiba-tiba Kejang dan Meninggal
Seorang driver ojol di Kota Medan, Sumut, Riki (24), tiba-tiba kejang dan meninggal dunia, Sabtu (15/8/2020). [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang driver ojek online (ojol) meninggal dunia setelah kejang-kejang saat sedang membawa penumpang di Jalan Letda Sujono, Kota Medan, Sumatera Utara, Sabtu (15/8/2020).

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Ojol tersebut diketahui bernama Riki (24), warga Jalan Sempurna Dusun II Mawar, Desa Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan.

"Dari keterangan saksi yang merupakan penumpangnya, korban sebelumnya mengalami kejang-kejang hingga akhirnya meninggal dunia," kata Kapolsek Percut Sei Tuan AKP Ricky Pripurna Atmaja.

Ricky menjelaskan, semula driver ojol itu mendapat orderan mengantar penumpang, yakni saksi bernama Yuli Novelia (27) menuju Jalan Madong Lubis.

Baca Juga: Viral Foto Ojol Bawa Muatan Ekstrem, Warganet: Pemesannya Enggak Ada Akhlak

Setiba di Jalan Letda Sujono Medan, tepatnya di depan toko baju, Riki meminta berhenti sebentar karena merasakan sakit. Oleh si penumpang permintaan itu dituruti.

"Jadi saksi yang menjadi penumpangnya ini melihat kondisi korban sedang tidak sehat. Lalu mereka berhenti dan setelah berhenti korban langsung mengalami kejang-kejang," ujar Ricky.

Melihat kondisi korban kejang, lanjut AKP Ricky, warga sekitar dan saksi berupaya memberi pertolongan kepada driver ojol itu.

Yuli kemudian menghubungi keluarga korban dan melaporkan peristiwa tersebut kepada personel Polsek Percut Sei Tuan.

Korban selanjutnya dibawa ke rumah sakit terdekat yakni Rumah Sakit Mitra Medika. Hasil pemeriksaan oleh petugas medis, korban dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga: Anti Mainstream, Detik-Detik Garong Gondol Tiang Bendera Merah Putih Warga

"Dari keterangan pihak keluarga didapat informasi jika korban punya riwayat sakit jantung. Pihak keluarga tidak menaruh curiga atas kematian korban dan membawa korban ke rumah duka dengan menandatangani pernyataan untuk tidak dilakukan autopsi," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI