Jansen: Terbius Benar Kita Dengar Pidato Presiden Jokowi Kemarin

Siswanto Suara.Com
Sabtu, 15 Agustus 2020 | 18:41 WIB
Jansen: Terbius Benar Kita Dengar Pidato Presiden Jokowi Kemarin
Presiden Joko Widodo memberikan pidato dalam rangka penyampaian laporan kinerja lembaga-lembaga negara dan pidato dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan RI pada sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020). [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Perekonomian nasional memang terdampak, tetapi Jokowi mengatakan harus cepat bergerak: memberikan bantuan sosial bagi masyarakat, termasuk subsidi tarif listrik, subsidi gaji, membantu UMKM, sampai membantu tenaga kerja yang menjadi korban PHK.

Pandemi Covid-19, kata dia, juga menguji kesiapsiagaan dan kecepatan. "Kita mengevakuasi WNI dari wilayah pandemi di Tiongkok. Kita siapkan RS, ruang isolasi, obat, alat kesehatan, dan mendisiplinkan protokol kesehatan. Semua harus dilakukan secara cepat, dalam waktu singkat," katanya.

Dengan peristiwa pandemi ini, reformasi fundamental di sektor kesehatan harus dipercepat. Penguatan SDM, pengembangan RS, balai kesehatan, industri obat dan alat kesehatan harus diprioritaskan. Ketahanan dan kapasitas pelayanan kesehatan harus ditingkatkan besar-besaran.

Reformasi fundamental juga harus dilakukan dalam hal pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, dan sistem penganggaran serta perpajakan. Karena itu, pemerintah mengusung tema kebijakan fiskal tahun 2021, yaitu Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi.

Baca Juga: Tema APBN 2021 Seharusnya Penyelamatan Ekonomi Nasional

Rancangan kebijakan APBN 2021 diarahkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi, mendorong reformasi struktural, mempercepat transformasi ekonomi menuju era digital, dan pemanfaatan serta antisipasi perubahan demografi.

Anggaran pendidikan difokuskan untuk meningkatkan kualitas SDM, kemampuan adaptasi teknologi, hingga peningkatan produktivitas melalui pengetahuan ekonomi era industri 4.0. Selain itu, untuk sarana dan prasarana pendidikan daerah tertinggal, terdepan, dan terluar.

Anggaran kesehatan ini, kata dia, terutama untuk peningkatan dan pemerataan dari sisi supply serta dukungan untuk pengadaan vaksin, meningkatkan nutrisi ibu hamil dan menyusui dan balita, penanganan penyakit menular, serta akselerasi penurunan stunting.

Belanja negara dalam RAPBN tahun 2021 direncanakan mencapai Rp2.747,5 triliun. Dari angka itu, 6,2 persen atau Rp169,7 triliun untuk kesehatan dan 20 persen atau Rp549,5 triliun untuk pendidikan. 

Baca Juga: Jokowi Sebut Ekonomi Tumbuh Sampai 5 Persen, Demokrat: Butuh Effort Besar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI