Efek Hoaks di Tengah Pandemi Ngeri Banget, Hindari dengan Lakukan Ini Deh

Siswanto Suara.Com
Sabtu, 15 Agustus 2020 | 16:44 WIB
Efek Hoaks di Tengah Pandemi Ngeri Banget, Hindari dengan Lakukan Ini Deh
Dosen Psikologi UIN Jakarta Ikhwan Lutfi [Dokumentasi BNPB]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Literasi informasi dan media digital perlu dipelajari dan dipahami oleh masyarakat guna mewaspadai hoaks yang beredar di tengah pandemi Covid-19. Informasi-informasi yang tidak akurat dalam hoaks berdampak negatif bagi diri sendiri dan pihak lain.

Dosen Psikologi UIN Jakarta Ikhwan Lutfi menjelaskan hoaks menimbulkan dampak kecemasan, mengganggu eksistensi, serta menimbulkan ketidakpercayaan pada diri sendiri, orang lain dan pihak otoritas.

Menurut Ikhwan di masa pandemi sekarang ini, hoaks juga menimbulkan disobedient sosial atau ketidakpatuhan.

“Hoaks di masa pandemi membuat munculnya disobedient sosial atau masyarakat tidak patuh, karena informasi yang diterima tidak benar,” ujar Ikhwan dalam pernyataannya melalui virtual, Sabtu (15/8/2020).

Baca Juga: Pagi Sebelum Wafat, Dokter Adnan Salat Subuh di Ranjang Perawatan

Menurut Ikhwan ketidakpatuhan tersebut dikarenakan masyarakat lebih memaknai alternatif informasi yang ada dibandingkan dengan informasi yang disebarkan.

Faktor lain yang menyebabkan hal tersebut adalah perilaku malas dari sebagian masyarakat Indonesia. Malas untuk melakukan cross-check terhadap informasi yang telah tersedia, sehingga menimbulkan sesat pikir serta cara berpikir yang pendek.

Menurut Ketua Tim Kampanye Jaringan Pegiat Literasi Digital Lestari Nurhajati isu politik, SARA, dan kesehatan menjadi ladang hoaks yang paling banyak tersebar di Indonesia.

Dalam sesi Bincang-Bincang Bersama Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Lestari menuturkan ketika seseorang percaya terhadap isu yang salah namun dianggap benar, maka orang tersebut dapat melakukan tindakan-tindakan di luar kontrolnya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, terdapat hal yang paling mudah untuk dilakukan oleh masyarakat, yakni melakukan verifikasi informasi yang diterima.

Baca Juga: Doni Monardo Akui Pernah Ditegur Lembaga Internasional karena Pakai Masker

“Paling mudah, masyarakat harus melakukan verifikasi terhadap informasi yang diterima, apabila banyak menggunakan huruf kapital, menggunakan kata ‘viralkan’, terlalu bombastis, dan terlalu bersemangat menyampaikan sesuatu yang belum tentu benar itu biasanya mencurigakan,” kata Lestari.

Selain itu, masyarakat juga harus check and recheck dengan membandingkannya terhadap media lain yang lebih valid dan akurat. Hal tersbut juga harus diikuti oleh proses evaluasi dengan cara menahan diri atau tidak terburu-buru sebelum membagikan informasi tersebut.

“Jangan terburu-buru untuk berbagi, kita harus saring sebelum sharing (berbagi),” kata Lestari mengenai evaluasi terhadap informasi yang diterima.

Partisipasi dan kolaborasi ketika menemukan hoaks juga menjadi peran yang harus dilaksanakan oleh semua orang. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI