Suara.com - Tahun ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, menggelar hari ulang tahunnya ke-70 dengan perayaan sederhana. Tanpa pesta rakyat, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo memotong sebuah tumpeng dan diakhiri upacara, di halaman kantor gubernur.
Upacara diikuti tidak lebih dari 100 orang. Dengan pakaian adat Jawa, Ganjar memimpin jalannya upacara.
Dalam pidatonya, tak henti-hentinya Ganjar memompa semangat masyarakat Jateng. Menurutnya, pandemi Covid-19 memang membuat semuanya terpuruk termasuk Jateng, namun masyarakat tidak boleh putus asa.
"Kondisi ini tidak boleh membuat kita lemas, bahkan membuat mental jatuh. Pandemi harus menjadi momentum kita bangkit kembali dari keterpurukan, caranya adalah berkolaborasi dan bersinergi dengan cara-cara baru untuk melakukan terobosan," kata Ganjar.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Siapkan Mekanisme Denda bagi ASN yang Tak Pakai Masker
Sebenarnya, lanjut Ganjar, capaian Jateng satu tahun terakhir sedang cantik-cantiknya. Di sektor infrastruktur, 90 persen kondisi jalan baik. Selain itu, sekitar 85 persen dari 9,3 juta rumah di Jateng sudah berstatus layak huni.
Pembangunan dua bandara, Bandara Jenderal Soedirman di Purbalingga, tahun ini ditargetkan selesai, dan bandara Ngloram di Blora, bulan depan sudah dioperasikan untuk melayani penumpang.
"Termasuk pembangunan sumber daya manusia yang juga semakin meningkat. Selain menggratiskan SPP bagi SMA/SMK/SLB Negeri, Jateng juga memberikan bantuan siswa madrasah sebesar Rp 26,5 miliar dan insentif pengajar keagamaan dari Rp 205 miliar dinaikkan menjadi Rp 253 miliar," jelasnya.
Namun tiba-tiba, Tuhan memberikan ujian kepada Jateng di awal tahun 2020, sehingga capaian-capaian yang bagus itu langsung drop lagi.
"Meski berat dan membuat sempoyongan, tapi jangan sampai kondisi ini membuat patah semangat. Kita harus berjuang sekuat tenaga untuk mengembalikan kejayaan yang telah dicita-citakan," tegasnya.
Baca Juga: Antarkan Daging Kurban, Ganjar Pranowo ke Dusun Girpasang, Klaten
Berbagai langkah telah disiapkan Ganjar untuk membangkitkan kembali kondisi Jawa Tengah. Sejumlah investasi yang sempat tertunda, didorong untuk kembali dengan menyiapkan berbagai kawasan industri, seperti Brebes, Batang, Kendal dan daerah lainnya.
"Sekarang kita sedang mencoba mengkonsolidasikan seluruh kekuatan, agar masyarakat bisa berbisnis dengan cara baru, hidup baru dan komunikasi baru," katanya.
Sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM), lanjut Ganjar, juga mendapat perhatian. Sejumlah UKM yang membutuhkan pendampingan, langsung dirangkul dan disiapkan pendampingan serta akses modal.
"Untuk bantuan pendampingan dan akses modal bagi UKM, alhamdulillah Bank Jateng mendapatkan penempatan dana Rp 2 triliun. Kalau itu dikapitalisasikan 100 persen, maka ada dana Rp 4 triliun yang bisa digelindingkan untuk mengungkit sektor itu," jelasnya.
Selain tetap menebar semangat dan optimisme, Ganjar juga mengajak masyarakat untuk peduli sesama. Hal ini sesuai tema yang diambil dalam peringatan hari jadi tahun ini, yakni Jateng Peduli Sesama.
"Kita jadikan Jateng Peduli Sesama. Ini kado ulang tahun kepada bangsa dan negara. Mari peduli dengan nasih saudara kita, tetangga dan masyarakat yang membutuhkan di tengah pagebluk Covid-19 ini," pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Pemprov Jateng juga memberikan sejumlah bantuan kepada masyarakat, diantaranya bantuan kursi roda, sembako untuk masyarakat terdampak, pondok pesantren, pembangunan RTLH sebanyak 88 unit, mobil jenazah untuk PMI Jateng serta beasiswa bagi sejumlah siswa berprestasi.