Suara.com - Wilayah Galicia Spanyol melarang warganya merokok di ruang publik sebagai salah satu upaya untuk mengurangi penularan Covid-19.
Menyadur The Telegraph, Jumat (14/8/2020), Alberto Núñez Feijóo, presiden Galicia, mengatakan bahwa perokok dan vapers (perokok elektrik) sekarang tidak akan diizinkan untuk merokok di jalan atau di kafe kecuali mereka yakin akan menjaga jarak sejauh dua meter.
Tindakan serupa telah diberlakukan di negara lain, terutama di Afrika Selatan, yang melarang penjualan tembakau pada bulan Maret dan sekarang sedang melawan tantangan hukum dari British American Tobacco.
Kaitan antara merokok dan virus corona telah menjadi fokus perhatian yang cukup besar, baik dalam hal penularan maupun tingkat keparahan.
Baca Juga: Martin Odegaard Resmi Pulang ke Real Madrid Musim Depan
Spanyol mengalami lonjakan dramatis dalam jumlah infeksi hariannya pada hari Kamis, melaporkan 2.935 kasus, naik dari 1.690 di hari sebelumnya.
Núñez Feijóo mengatakan keputusan Galicia didasarkan pada saran ilmiah bahwa merokok dapat membantu menyebarkan penyakit pernapasan.
"Beberapa anggota komite klinis kami setuju bahwa merokok tanpa batasan apa pun tanpa memperhatikan jarak aman, baik itu di bar luar ruangan dengan orang-orang yang dekat atau di area ramai lainnya, merupakan risiko tinggi infeksi," kata pemimpin Galicia itu.
Perokok yang kedapatan melanggar larangan tersebut akan didenda 100 euro (sekitar Rp 1,7 juta), hukuman yang sama seperti yang diberikan karena tidak mengenakan masker di tempat umum.
Kepulauan Canary mengatakan akan memberlakukan larangan mulai Jumat, sementara beberapa wilayah Spanyol lainnya mengungkapkan bahwa mereka bersiap untuk mengikutinya, termasuk Andalusia, Castilla-La Mancha dan Castilla y León.
Baca Juga: Peneliti Spanyol Deteksi Covid-19 hingga Masuk ke Gorong-gorong
Pejabat dari Madrid, Valencia, Navarre dan Asturias mengatakan kemungkinan larangan merokok di depan umum juga sedang dibahas.