"Kewajiban kita sesama penumpang untuk mengingatkan demi keselamatan bersama. Tidak hubungannya dengan posisi sebagai pejabat dimanapun, termasuk di DPR-RI," kata Ali.
Nawawi memahami mitra kerja di Komisi III DPR-RI adalah orang-orang yang memahami hukum. Sehingga, tidak mungkin akan bersifat arogan membela jika ada pelanggaran aturan di penerbangan itu.
Setelah perwakilan dari mereka mengetahui Nawawi pimpinan KPK, salah satu pimpinan Komisi III DPR RI yang disebut Mumtaz mencoba menengahi agar tak terjadi kembali adu mulut.
"Ada upaya dari penumpang lain yang tadi disebut salah satunya dari unsur pimpinan Komisi III DPR untuk meredakan persoalan," kata Ali
Baca Juga: Perbandingan Koleksi Kendaraan Mumtaz Rais vs Nawawi Pamalongo
Setelah ada penumpang lain mencoba meredakan suasana, Nawawi pun langsung menyebut akan melaporkan peristiwa yang terjadi kepada petugas di Bandara Soekarno Hatta melalui Kapospol Terminal 3F.
Kemudian Polres Bandara Soekarno Hatta meminta keterangan Nawawi dengan mendatangi gedung merah putih KPK.
"Pihak Polres Bandara juga sudah datang menemui Pak Nawawi di kantor KPK dan sudah disampaikan pada prinsipnya bahwa penyelesaian kejadian tersebut diserahkan sepenuhnya kepada petugas yang berwajib," ucap Ali.
Ali menuturkan, seharunya semua pihak mematuhi aturan penerbangan yang berlaku dan bersedia diingatkan jika keliru.
"Apapun jabatan kita bukan berarti membuat kita dikecualikan dari kewajiban etik dan hukum agar patuh pada peraturan yang berlaku. Justru pejabat publik wajib memberikan contoh integritas dalam hal apapun," tutup Ali.
Baca Juga: KPK Dukung Langkah Nawawi Laporkan Anak Amien Rais ke Polisi Bandara