Hidup sejak Perang Dunia Kedua, Muja Menjadi Aligator Tertua di Dunia

Jum'at, 14 Agustus 2020 | 17:00 WIB
Hidup sejak Perang Dunia Kedua, Muja Menjadi Aligator Tertua di Dunia
Seekor aligator sedang berenang di Fort Lauderdale, Florida pada April 2019. [AFP/Rhona Wise]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu aligator tertua di dunia baru saja melewati 83 tahun di kebun binatang Beograd, Serbia, ia sudah hidup sejak zaman perang dunia kedua.

Menyadur Channel News Asia, Jumat (14/8/2020), aligator bernama Muja sudah hidup melalui beberapa pemboman dan beberapa negara sambil tidak pernah meninggalkan kolam kecil di kebun binatang Beograd selama 83 tahun, menjadikannya buaya tertua di dunia.

Sementara penjaga kebun binatang tidak tahu persis hari menetasnya, reptil itu tiba di kebun binatang Beograd pada Agustus 1937 dari kebun binatang Jerman.

"Dia (aligatotor) tertua dan kami menghormati usianya," kata Jozef Edvedj, dokter hewan kebun binatang, kepada AFP.

Baca Juga: Menkes Jerman: Vaksin Virus Corona Rusia Belum Diuji Dengan Benar

Dia secara resmi menjadi buaya penangkaran tertua di dunia ketika Saturnus yang terkenal di kebun binatang Moskow, lahir pada tahun 1936, meninggal pada bulan Mei.

Muja, aligator tertua yang masih hidup saat ini.[Twitter/@ENERGY888FM]
Muja, aligator tertua yang masih hidup saat ini.[Twitter/@ENERGY888FM]

Menurut laporan berita dari tahun 1937, Muja berusia dua tahun saat tiba di Beograd, setahun setelah kebun binatang tersebut dibuka.

Namun dalam foto-foto dari laporan, dia tampak lebih tua, membuat penjaga kebun binatang percaya bahwa sekarang sudah lebih dari 90 tahun.

Muja selamat dari pemboman selama Perang Dunia Kedua yang menewaskan banyak hewan di kebun binatang, bersama dengan enam penjaga kebun binatang.

Aligator tersebut tiba di Beograd ketika masih menjadi ibu kota Kerajaan Yugoslavia, melalui era sosialis dan pecahnya Yugoslavia yang dilakukan oleh NATO pada tahun 1999.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Banyak Warga Liburan, Kasus Corona di Jerman Naik

Menurut dokter hewan Muja masih dalam kesehatan yang baik untuk usianya dan satu-satunya meskipun hewan itu sudah pernah diamputasi cakar kanannya karena gangren pada tahun 2012.

"Operasinya sangat sulit, tapi berhasil. Muja sembuh dan disesuaikan dengan gaya hidup baru," kata Edvedj salah satu dokter yang merawatnya.

Karena usianya yang sudah lanjut, Muja tidak banyak bergerak tetapi menjadi lincah saat makan yang hanya datang sekali atau dua kali dalam sebulan.

Belakangan ini Muja sering membutuhkan sedikit bantuan untuk menemukan mangsanya, yang ditempatkan penjaga kebun binatang tepat di depan rahangnya.

Makanannya terdiri dari tikus, kelinci, burung, daging kuda dan daging sapi, kata Edvedj kepada AFP.

"Kami menyebutnya 'buffet'," katanya seraya menambahkan bahwa aligator itu juga mendapat suplemen mineral dan vitamin.

Edvedj menjelaskan, Muja diuntungkan karena ia berdarah dingin, memberinya metabolisme yang lambat yang menghambat kerusakan sel dan dengan demikian memperpanjang hidupnya.

"Saya benar-benar berharap kami bisa merayakan ulang tahunnya yang ke-100, karena saya yakin dia bisa hidup nyaman selama 15-20 tahun lagi", kata dokter hewan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI