Korea Utara Cabut Lockdown, Kim Jong Un Tolak Bantuan Banjir dan Virus

Jum'at, 14 Agustus 2020 | 16:59 WIB
Korea Utara Cabut Lockdown, Kim Jong Un Tolak Bantuan Banjir dan Virus
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melakukan inspeksi di lokasi pembangunan Ryomyong Street, Kamis (26/1/2017). [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Korea Utara mencabut status lockdown di kota Kaesong yang berbatasan dengan Korea Selatan setelah dikunci selama berminggu-minggu akibat virus corona.

Menyadur CTV News pada Jumat (14/08/2020), pemimpin negara tersebut, Kim Jong Un juga menolak bantuan dari luar yang melakukan kampanye anti virus agresif.

Meski begitu, Korea Utara sudah membangun kembali ribuan rumah, jalan dan jembatan yang rusak akibat hujan lebat serta banjir dalam beberapa minggu terakhir.

Korea Utara. (Pexels/Simon Rosengren)
Korea Utara. (Pexels/Simon Rosengren)

Berdasarkan laporan media Pyongyang, Kim Jong Un menggeser posisi Kim Jae Ryong sebagai perdana menteri dan menunjuk Kim Tok Hun sebagai pengganti.

Baca Juga: Aborsi hingga Pemukulan, PBB Benarkan Korea Utara Aniaya Tahanan Wanita

Hal ini dilakukan setelah Kim Jong Un mengevaluasi kinerja kabinet dalam urusan ekonomi. Sebagai informasi, Korea Utara kini sedang berada di tahun terakhir rencana pembangunan nasional lima tahun yang ambisius.

Kim Jong Un pada Desember mendeklarasikan terobosan frontal terhadap sanksi internasional sambil mendesak negaranya untuk tetap tangguh dalam perjuangan kemandirian ekonomi.

Para ahli mengatakan krisis Covid-19 kemungkinan menggagalkan beberapa tujuan ekonomi utama Kim Jong Un dan memaksa negara itu melakukan lockdown yang menutup perbatasan dengan China, sekutu utama Korea Utara.

Keputusan ini sangat mempengaruhi garis hidup ekonomi dan berpotensi menghambat kemampuan Korea Utara untuk memobilisasi warga sebagai tenaga kerja.

Selama pertemuan hari Kamis, Kim Jong Un mengatakan kota Kaesong stabil dari virus corona dan menyatakan terima kasih kepada penduduk karena bekerja sama dengan dengan baik.

Baca Juga: Virus Corona Pertama di Korea Utara, Kim Jong Un Lockdown Kota Perbatasan

Pada akhir Juli, Kim memerintahkan penguncian total di Kaesong dan meminta negara itu beralih ke sistem darurat maksimum setelah Korea Utara mengklaim menemukan seseorang dengan gejala Covid-19.

Media pemerintah Korea Utara mengatakan pasien yang dicurigai adalah seorang pembelot yang sebelumnya melarikan diri ke Korea Selatan sebelum menyelinap kembali ke Kaesong.

Tetapi otoritas kesehatan Korea Selatan mengatakan pria berusia 24 tahun itu belum dites positif di Korea Selatan dan tidak pernah melakukan kontak dengan pembawa virus.

Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]
Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]

Korea Utara kemudian mengatakan hasil tes orang tersebut tidak meyakinkan dan masih menyatakan bebas virus, status yang secara luas diragukan oleh pihak luar.

Sebelumnya, Komandan Pasukan AS Korea Selatan mengatakan virus corona mungkin sudah masuk daerah utara dan hal ini dikuatkan dengan asumsi Menteri Pertahanan Jepang Taro Kono.

Beberapa bulan sebelumnya, Taro Kono mengatakan keyakinannya bahwa virus corona sudah masuk Korea Utara dan mungkin saja, Kim Jong Un sedang berjuang menyelamatkan dirinya sendiri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI