Suara.com - Korea Utara mencabut status lockdown di kota Kaesong yang berbatasan dengan Korea Selatan setelah dikunci selama berminggu-minggu akibat virus corona.
Menyadur CTV News pada Jumat (14/08/2020), pemimpin negara tersebut, Kim Jong Un juga menolak bantuan dari luar yang melakukan kampanye anti virus agresif.
Meski begitu, Korea Utara sudah membangun kembali ribuan rumah, jalan dan jembatan yang rusak akibat hujan lebat serta banjir dalam beberapa minggu terakhir.
Berdasarkan laporan media Pyongyang, Kim Jong Un menggeser posisi Kim Jae Ryong sebagai perdana menteri dan menunjuk Kim Tok Hun sebagai pengganti.
Baca Juga: Aborsi hingga Pemukulan, PBB Benarkan Korea Utara Aniaya Tahanan Wanita
Hal ini dilakukan setelah Kim Jong Un mengevaluasi kinerja kabinet dalam urusan ekonomi. Sebagai informasi, Korea Utara kini sedang berada di tahun terakhir rencana pembangunan nasional lima tahun yang ambisius.
Kim Jong Un pada Desember mendeklarasikan terobosan frontal terhadap sanksi internasional sambil mendesak negaranya untuk tetap tangguh dalam perjuangan kemandirian ekonomi.
Para ahli mengatakan krisis Covid-19 kemungkinan menggagalkan beberapa tujuan ekonomi utama Kim Jong Un dan memaksa negara itu melakukan lockdown yang menutup perbatasan dengan China, sekutu utama Korea Utara.
Keputusan ini sangat mempengaruhi garis hidup ekonomi dan berpotensi menghambat kemampuan Korea Utara untuk memobilisasi warga sebagai tenaga kerja.
Selama pertemuan hari Kamis, Kim Jong Un mengatakan kota Kaesong stabil dari virus corona dan menyatakan terima kasih kepada penduduk karena bekerja sama dengan dengan baik.
Baca Juga: Virus Corona Pertama di Korea Utara, Kim Jong Un Lockdown Kota Perbatasan
Pada akhir Juli, Kim memerintahkan penguncian total di Kaesong dan meminta negara itu beralih ke sistem darurat maksimum setelah Korea Utara mengklaim menemukan seseorang dengan gejala Covid-19.