Suara.com - Bos perusahaan pelayaran bernama Sugiyanto (51) ditembak mati oleh penjahat bersenaja api saat sedang berjalan di pinggir jalan Ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (13/8/2020).
Warga sekitar ceritakan detik-detik saat kejadian tersebut terjadi.
Pasangan suami-istri yang merupakan juru tambal ban persis di seberang ruko menjelaskan, kejadian tersebut terjadi sekira pukul 12.00 WIB.
Kala itu mereka sedang asyik makan siang tiba-tiba mendengar suara tembakan sebanyak 3 kali.
Baca Juga: Bos Pelayaran Diberondong Peluru, 3 Tembus ke Dada, 2 Bersarang di Kepala
"Tiga kali ledakan kita dengar. Dor dor dor begitu aja. Baru kita bertanya-tanya ada apa, karena sebelumnya belum pernah dengar begitu enggak ada apa-apa di sini aman-aman aja," kata salah satu dari mereka yang enggan disebutkan namanya saat ditemui Suara.com di lokasi, Jumat (14/8/2020).
Mereka kemudian menghampiri ruko lalu melihat ada salah satu orang tergeletak bersimbah darah dan beberapa selongsong peluru di dekat korban.
Selain itu, keduanya juga mengaku sempat melihat terduga pelaku yang berperan sebagai eksekutor kabur dengan memanjat pagar ruko dan ternyata sudah ada satu orang lainnya menunggu di ujung ruko tersebut dengan sepeda motor.
"Jadi memang di sana ada yang nunggu bawa motor pakai jaket warna hijau kayak ojol. Mereka menunggu dulu beberapa menit setelah itu kemudian kabur," tuturnya.
Lebih lanjut, setelah pelaku kabur, warga kemudian baru berani mendekat. S tewas dengan beberapa luka tembak dan masih menggenggam ponselnya.
Baca Juga: Polisi Ungkap 3 Luka Tembak di Tubuh Bos Pelayaran Tewas di Kelapa Gading
"Enggak ada ngelawan sudah langsung tergeletak. Orang handphone-nya aja saya lihat masih digenggam masih hidup," tutup juru tambal ban tersebut.
5 Peluru
Tubuh Sugianto ternyata dihujani lima tembakan oleh pelaku misterius.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan hal itu berdasarkan hasil visum terhadap mayat korban.
"Pagi tadi Dirkrimum Polda Metro Jaya bersama-sama Reskrim Polres Metro Jakarta Utara melakukan olah TKP lagi ditemukan satu selongsong lagi dan juga di-crosscheck dengan hasil visum awal di rumah sakit ternyata memang ada lima tembakan," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat.
Yusri menyebutkan beberapa luka tembak tersebut ditemukan pada bagian dada dan perut korban. Selain itu juga ditemukan luka tembak pada bagian muka dan kepala.
"Tiga mengenai dada dan perut, satu sempat tembus, yang dua ini mengenai kepalanya, muka dan kepalanya," ungkap Yusri.
Sejauh ini sebanyak tujuh kamera CCTV telah diamankan oleh penyidik dari sekitar lokasi penembakan. Selain itu delapan saksi juga telah diperiksa untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut.
"Sekarang ini tim masih terus mendalami, kemungkinan akan memeriksa beberapa saksi-saksi lain yang ada, juga akan mengecek kembali apakah kemungkinan ada CCTV lagi yang lain," pungkas Yusri.
Cuma 50 Meter
Yusri Yunus sebelumnya membeberkan kronologi terkait aksi pelaku misterius yang memberondong tembakan terhadap korban.
Menurutnya, peristiwa itu terjadi saat korban hendak pulang makan siang. Jarak lokasi korban ditembak mati oleh pelaku misterius itu hanya 50 meter dari rumahnya
"Kronologisnya pada saat dia mau pulang makan siang, kebetulan korban ini kantornya sama rumahnya enggak terlalu jauh ya, dia biasanya siang pulang untuk makan siang dan jalan kaki. Sekitar 50 meter dari kantornya," kata kepada wartawan, Kamis (13/8).
Yusri mengatakan, kala itu tiba-tiba secara sporadis pelaku mengacungkan senjata dan menembak korban beberapa kali.
"Buktinya darimana ditembak 4 kali? yakni dari 4 selongsong yang ditemukan," ungkapnya.
Yusri menambahkan, seusai menembak mati, pelaku langsung melarikan diri. Berdasarkan dari keterangan saksi di TKP, pelaku yang melakukan aksi penembakan berjumlah dua orang.
"Pelaku penembakan satu orang tapi ada satu orang yang menunggu di motor, kemudian dia melarikan diri. Nah sekarang ini masih dilakukan penyidikan oleh Jakarta Utara dan juga Resmob Polda Metro Jaya," tandasnya.