Korea Selatan Bangun Kapal Induk Pertama Saat Asia Pasifik Menegang

Kamis, 13 Agustus 2020 | 18:43 WIB
Korea Selatan Bangun Kapal Induk Pertama Saat Asia Pasifik Menegang
Ilustrasi pesawat T50i Golden Eagle milik AU Korea Selatan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pertahanan Korea Selatan berencana membangun kapal induk pertamanya tahun depan. Menyadur CNN pada Kamis (13/08/2020) negara ini juga akan melengkapi armada militernya dengan jet tempur.

Berita ini menjadi sorotan karena diumumkan kala ketegangan di Asia Pasifik meningkat, padahal, rencananya ini sudah berhembus sejak lama.

Tahun lalu, Korea Selatan mengisyaratkan ketertarikannya pada kapal induk, dengan mengatakan akan membangun kapal angkut besar multiguna.

Ilustrasi kapal induk. [Shutterstock]
Ilustrasi kapal induk. [Shutterstock]

Namun dalam rencana nasional tahun 2021-2025 yang diterbitkan minggu ini, pemerintah untuk pertama kalinya secara eksplisit berkomitmen untuk membangun peralatan bernilai miliaran dolar.

Baca Juga: Latihan Kapal Induk AS di Laut China Selatan Ditonton Angkatan Perang China

"(Sebuah) kapal induk seberat 30.000 ton dapat mengangkut pasukan militer, peralatan dan material dan dapat mengoperasikan jet tempur yang mampu lepas landas dan mendarat secara vertikal," jelas rilis Kementerian Pertahanan.

"Ini memungkinkan militer untuk lebih efektif menekan ancaman dan mengirim pasukan dan material ke wilayah yang disengketakan di laut dengan memainkan peran sebagai kapal pengendali untuk unit angkatan laut."

Korea Selatan juga diduga akan membeli jet tempur F-35B buatan AS yang mampu lepas landas pendek dengan pendaratan vertikal, kompatibel dengan kapal induk kecil.

F-35B adalah satu-satunya jet tempur lepas landas pendek dan pendaratan vertikal yang diproduksi di dunia.

Negara itu akan bergabung dengan Jepang dan Amerika Serikat dalam mengerahkan F-35B di kapal induk ringan di Pasifik barat.

Baca Juga: Protes PLN, Netizen: Tukang Las Ditagih Rp20 Juta, Ngelas Kapal Induk?

Ketiga negara tersebut memiliki hubungan yang kontroversial dengan Korea Utara yang melanjutkan uji coba rudal setelah pemimpin negara itu, Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump gagal mencapai kesepakatan nuklir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI