Refund Bermasalah, Oyo Panen Kecaman Publik

Kamis, 13 Agustus 2020 | 18:36 WIB
Refund Bermasalah, Oyo Panen Kecaman Publik
Keluhan pelanggan Oyo di Instagram. (Instagram/@oyobikinrugi_)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan startup jaringan hotel OYO baru-baru ini menjadi sorotan publik sosial media usai munculnya keluhan atas pelayanan yang diberikan. Akun Instagram @oyobikinrugi_ pun membeberkan daftar kesalahan yang dilakukan oleh perusahan decacorn itu.

Akun yang dibuat pada akhir Februari 2020 itu mulanya hanya menampung keluh kesah para pelanggan Oyo yag mengalami kendala refund atau pengembalian biaya.

Akun itu menjelaskan bahwa mereka telah mengajuka keluhan itu ke pihak Oyo Indonesia, namun proses refund tak kunjung selesai, bahkan hingga 45 hari kerja lamanya.

Mereka lantas mengumpulkan customer dengan nasib serupa hingga otal ada 250 orang yang sudah tercatat melaporkan keluhan yang sama.

Baca Juga: Masuki Fase Normal Baru, OYO Luncurkan Program Kualifikasi Sanitized Stay

Sementara itu pada pertengahan Juni lalu, Manajemen Oyo Indonesia lewat rilis mediamenyampaikan bahwa mereka masih memproses sekitar 2500 kasus refund. Angka itu diprediksi akan terus bertambah.

Kasus refund itu menumpuk lantaran keluhan yang muncul berasal dari kasus yang berbeda.

"Yang paling sering terjadi adalah kami sudah membayar penuh saat memesan kamar, namun tiba-tiba dikabari kalau kamarunya sudah dipesan dan sudah ada yang lebih dulu membayar," ungkap akun itu dalam keterangan tertulisnya.

Bukan hanya itu, ada pula customer yang memesan tempat menginap namun tiba-tiba pesanan dibatlakan tanpa alasan, atau pembayaran dianggap gagal meskipun dana sudah terpotong dari rekening.

"Yang saat ini terjadi, customer sudah datang ke penginapan namun ditolak oleh pihak pengeinapan. Katanya mereka sudah tidak lagi bekerjasama dengan Oyo Indonesia," imbuh mereka.

Baca Juga: Masuki Fase New Normal, Hotel yang Buka Diminta Sediakan Ruang Isolasi

Bukan hanya konsumen yang menghadapi kendala, namun para mitra dan vendor pun tak luput dari ketidakpuasan kerja sama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI