Ilmuwan Thailand Tangkap Kelelawar Demi Lacak Asal-usul Virus Corona

Kamis, 13 Agustus 2020 | 18:36 WIB
Ilmuwan Thailand Tangkap Kelelawar Demi Lacak Asal-usul Virus Corona
Ilustrasi kelelawar. [B.D. Patterson, Field Museum/Eurekalert]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para peneliti di Thailand telah melakukan perjalanan melalui pedesaaan guna menangkap kelelawar di sebuah gua. Hal itu dilakukan demi melacak asal-usul virus Corona baru.

Menyadur Al Jazeera, penelitian awal yang dilakukan China, telah menunjukkan bahwa spesies kelelawar sebagai sumber dari virus bernama ilmiah Sars-CoV-2 itu.

Sejak kali pertama terdeteksi di Wuhan, Desember 2019, virus Corona baru telah menyebabkan krisis kesehatan global.

Merujuk data Universitas Johns Hopkins, sekitar 20,5 juta orang kini terinfeksi Covid-19, di mana angka kematian menembus 748 ribu jiwa.

Baca Juga: Keluar dari Episentrum Covid-19, Pemprov Banten Kaji Pelonggaran PSBB

Penelitian sebelumnya mengungkapkan kecocokan terdekat dengan virus Corona baru telah ditemukan pada kelelawar tapal kuda di Yunan China.

Thailand merupakan salah satu negara pemilik spesies tersebut. Ada 19 spesies kelelawar tapal kuda yang hidup di Negeri Gajah Putih.

Namun, selama pandemi virus Corona berlangsung, para ilmuan Thailand belum sekalipun meneliti kelelawar tersebut. Mereka baru melakukannya sekarang.

Peneliti Thailand mendaki bukit di Taman Nasional Sai Yok di provinsi barat Kanchanaburi.

Guna memperbudah proses penangkapan, para peneliti memasang jaring untuk menjebak sekitar 200 kelelawar dari tiga gua berbeda.

Baca Juga: Proliga Berharap Bantuan Swab Test dari Satgas Covid-19

Tim dari Pusat Ilmu Kesehatan Penyakit Menular Palang Merah Thailand mengambil sampel air liur, darah, dan feses dari kelelawar sebelum melepaskannya.

Tim tersebut dipimpin oleh Supaporn Wacharapluesadee, wakil kepala Pusat Ilmu Kesehatan Penyakit Menular Palang Merah Thailand.

Dia telah mempelajari kelelawar dan penyakit yang terkait dengan mereka selama lebih dari 20 tahun.

Supaporn mengatakan kemungkinan para peneliti akan menemukan virus yang sama yang menyebabkan Covid-19 pada kelelawar Thailand.

"Pandemi tidak terbatas. Penyakit bisa menyebar dengan kelelawar. Bisa menyebar ke mana saja," kata Supaporn.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI