Menkes Jerman: Vaksin Virus Corona Rusia Belum Diuji Dengan Benar

Kamis, 13 Agustus 2020 | 17:00 WIB
Menkes Jerman: Vaksin Virus Corona Rusia Belum Diuji Dengan Benar
Presiden Rusia, Vladimir Putin (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn memperingatkan bahwa vaksin virus corona Rusia belum diuji dengan benar dan beresiko kematian bagi penerima vaksinasi.

"Bisa berbahaya untuk mulai memvaksinasi jutaan bahkan milyaran orang. (Vaksinasi) terlalu dini karena bisa mematikan penerima vaksin jika terjadi kesalahan," ungkapnya.

"Jadi saya sangat skeptis tentang apa yang terjadi di Rusia," lanjut Jens Spahn pada stasiun radio Jerman Deutschlandfunk pada hari Rabu.

Vaksin Covid-19 yang dikembangkan laboratorium Institut Penelitian Ilmiah Epidemiologi dan Mikrobiologi Gameleya, Moskow, Rusia, 6 Agustus 2020. [Handout / Russian Direct Investment Fund / AFP]
Vaksin Covid-19 yang dikembangkan laboratorium Institut Penelitian Ilmiah Epidemiologi dan Mikrobiologi Gameleya, Moskow, Rusia, 6 Agustus 2020. [Handout / Russian Direct Investment Fund / AFP]

"Saya akan senang jika kami memiliki vaksin awal yang bagus tapi berdasarkan yang kami ketahui, Rusia tidak memberi tahu kami cukup banyak dan ini belum cukup diuji," katanya.

Baca Juga: Kabar Baik, Argentina dan Meksiko Siap Produksi Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin sehari sebelumnya mengatakan pemerintahnya telah memberikan persetujuan regulasi vaksin virus corona pertama di dunia.

Ia berharap, vaksin virus corona dapat segera memulai produksi secara massal.

Vaksin virus corona ini disebut belum menyelesaikan uji coba tahap tiga atau pengujian tahap akhir yang menunjukkan keamanan dan kemanjuran vaksin.

Uji coba tahap tiga ini umumnya diselesaikan sebelum obat-obatan mendapat persetujuan sebelum diedarkan.

Komentar bernada miring tak cuma dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan Jerman. Sebelumnya, pakar penyakit menular AS Anthony Fauci juga meragukan vaksin yang disebut aman dan efektif ini.

Baca Juga: Argentina dan Meksiko Setujui Produksi Vaksin Covid-19 AstraZeneca

"Jika kami ingin mengambil risiko menyakiti banyak orang atau memberi mereka sesuatu yang tidak berhasil, kami dapat mulai melakukan ini, Anda tahu, minggu depan jika kami ingin. Tapi bukan itu cara kerjanya," cerca Anthony Fauci.

Mendapat respons negatif dari negara lain, Putin bersikeras mengatakan vaksin buatan negaranya sudah melalui tahapan uji sepenuhnya.

"Saya tahu bahwa ini bekerja cukup efektif, membentuk kekebalan yang kuat dan saya ulangi, vaksin ini telah melewati semua pemeriksaan yang diperlukan."

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota pemerintah melalui panggilan telekonferensi di Moskow, Rusia, Selasa 11 Agustus 2020. [Foto/AFP]
Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota pemerintah melalui panggilan telekonferensi di Moskow, Rusia, Selasa 11 Agustus 2020. [Foto/AFP]

Dia menambahkan bahwa salah satu putrinya telah diinokulasi dengan suntikan pengobatan dan merasa sehat.

Tetapi peringatan yang dikeluarkan oleh orang-orang seperti Fauci dan Spahn sudah menunjukkan kekhawatiran bahwa Rusia mengambil jalan pintas untuk mencetak poin melawan rival geopolitik mereka.

Vaksin itu bahkan disebut "Sputnik V", sebuah anggukan pada satelit bumi yang dikirim Rusia ke luar angkasa sebelum AS meluncurkannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI