AN yang telah mengajar mengaji selama setahun itu, mencabuli muridnya dengan menyentuh alat vital korban.
"Sebagian korban mengatakan bahwa dia sudah lebih dari satu kali. Itu kan bisa membuat anak-anak menjadi trauma atau seperti apa ya. Tapi itu nanti akan dijelaskan dalam bentuk laporan psikolog. Jadi semua kita tunggu hasilnya," terang Ismail.
Sementara, Ketua Tim Reaksi Cepat, TRC, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Makassar Makmur Nakku mengemukakan berdasarkan hasil konseling yang dilakukan oleh P2TP2A Makassar terhadap para korban, selain mencabuli dengan menyentuh alat vital korban, AN juga diketahui mengajak muridnya untuk menonton film porno.
"Kalau melihat hasil konseling mereka, saya sendiri yang dampingi, memang parah yang dilakukan oleh pelaku karena pertama mengajak nonton film porno, kedua dia (AN) memanggil untuk memijit, dan setelah itu tangannya gentayangan lagi masuk ke buah dada korban," papar Makmur Nakku di Kantor P2TP2A Pemerintah Kota Makassar, Jalan Anggrek Raya, Senin (10/8/2020) lalu.
Baca Juga: Ini Fakta Baru Guru Ngaji Cabuli Muridnya Sembari Baca Alquran
Makmur menerangkan sampai saat ini pihak telah menerima laporan dari 5 orang anak terkait kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh AN.
"Yang masuk sama kita ada 5 orang. Santrinya itu 5 anak, rata-rata umurnya 11 tahun. Kelas V SD," katanya.
Di lain pihak, nenek salah satu korban E menjelaskan kasus pencabulan tersebut awalnya diketahui ibu korban pada akhir Juli 2020 lalu.
Itu pun karena ibu korban curiga dengan perilaku anaknya yang tidak mau lagi pergi ke tempat pengajian AN.
Padahal, kata dia, dihari-hari sebelumnya cucu E tersebut tampak begitu rajin dan bersemangat untuk belajar mengaji.
Baca Juga: Penyebaran Virus Corona di Makassar Diklaim Terkendali
Melihat hal itu, ibu korban kemudian berusaha membujuk anaknya agar dapat pergi mengaji.