Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan Tanda Jasa Medali Kepeloporan kepada Presiden Ke 5 RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Istana Negara, Kamis (13/8/2020).
Megawati pun menghadiri upacara penganugerahan melalui virtual yang didampingi Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Pemberian Tanda Jasa kepada Megawati berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 79/TK/Tahun 2020 Tentang Penganugerahan Tanda Jasa Medali Kepoloporan.
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang mewakili PDI Perjuangan menyampaikan selamat kepada Megawati yang meraih tanda jasa tersebut .
Baca Juga: Megawati Ikut Diberi Penghargaan dari Jokowi, Ini Alasannya
"Seluruh keluarga besar PDI Perjuangan mengucapkan selamat atas penghargaan yang diberikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo kepada Megawati Soekarnoputri berupa tanda jasa “Medali Kepeloporan" atas jasa-jasa dan prestasi luar biasa dalam merintis, mengembangkan, dan memajukan pendidikan, perekonomian, sosial, seni, budaya, agama, hukum, kesehatan, pertanian, kelautan, lingkungan," ujar Hasto, Kamis (13/8/2020).
Hasto mengatakan penghargaan kepada Megawati sangat membanggakan.
Pasalnya kata Hasto, saat menjadi Presiden, Megawati mampu menyelesaikan krisis dan menghadirkan kepemimpinan rekonsiliatif gotong royong.
"Penghargaan tersebut sangat membanggakan. Ibu Megawati Soekarnoputri dalam kapasitas Beliau sebagai Presiden Ke lima RI terbukti mampu menyelesaikan krisis multidimensional, menghadirkan kepemimpinan rekonsiliatif-gotong royong dengan susunan kabinet paling kompak dan terbaik pasca reformasi 1999," kata Hasto.
Bahkan Kabinet Gotong Royong tersebut kata Hasto hingga saat ini dikenang sebagai the dream team karena leadership, profesionalitas, dan kemampuannya di dalam menyelesaikan masalah bangsa dan negara, serta meletakan masa depan yang lebih baik.
Baca Juga: Saling Dukung di Pilkada 2020, Koalisi Gerindra-PDIP hingga Pilpres 2024?
"Bukan hanya itu saja, kepemimpinan Megawati menghadirkan pemilu yang paling demokratis pasca 1955," kata Hasto.
Tak hanya itu, Hasto mengatakan dalam buku ‘The Brave Lady’, Megawati merupakan sosok pemimpin yang begitu kokoh dalam keyakinan dan prinsip tersebut.
Kata dia, begitu banyak lembaga negara yang secara efektif hadir dan terbukti pembentukan lembaga negara tersebut mengambarkan kepemimpinan Megawati yang visioner.
"Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, Badan Narkotika Nasional, Lembaga Penjamin Simpanan, Badan Metereologi Klimatologi Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Densus-88, Komnas HAM, Komnas Perempuan, Komnas Anak, Komnas Lansia, Sekolah Polwan, Polisi Pariwisata, dan Sekolah BIN dan lain-lain adalah contoh bagaimana negara semakin hadir bagi setiap warga bangsa," tuturnya.
Selain itu kata Hasto, Megawati juga tercatat sebagai Presiden yang paling peduli terhadap lingkungan.
"Perhatian Beliau terhadap kelestarian flora, fauna dan lingkungan hidup sangat luar biasa. Selain secara periodik bertemu dengan perwakilan penerima kalpataru, Ibu Megawati juga menjadi Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia," kata dia.
"Seluruh anggota dan kader Partai diajarkan bagaimana mencintai bumi melalui gerakan menanam, membersihkan sungai dan lingkungan, serta menyelamatkan mata air sungai sebagai mata air kehidupan," sambungnya.
Lebih lanjut, Hasto menyebut dalam perspektif kepemimpinan manajemen modern yang dilakukan Megawati Soekarnoputri dikategorikan sebagai kepemimpinan yang membangun organisasi.
Yakni suatu kepemimpinan yang mengedepankan daya hidup negara dengan meletakkan tata pemerintahan yang kuat, profesional dan sistemik serta visioner.
"Selamat untuk Ibu Megawati Soekarnoputri. Keyakinan politik menghadapi berbagai tekanan kekuasaan selama Orde Baru, terbukti dikalahkan oleh kekuatan moral," katanya.