Suara.com - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin pada Kamis (13/8/2020) resmi bebas dari penjara. Ia mendapat remisi. Buntutnya, hukuman dia yang berlipat 4 tahun kini menjadi lebih singkat.
Sebelum terjerat kasus korupsi, Nazaruddin ramai disebut sebagai kader muda kebanggaan Partai Demokrat. Ia bahkan didapuk untuk mengisi jabatan strategis partai di usianya yang baru menapaki 33 tahun waktu itu.
Namun, proyek Wisma Atlet menjungkal prestasi ituhingga akhirnya ia dinyatakan sebagai tersangka. Rentetan kasus lain yang menjerat sejumpah tokoh dan pejabat pun diungkap melalui 'nyanyiannya' selama pelarian dan menjalani hukuman.
Berikut adalah perjalanan kasus M Nazaruddin dimulai dari terjerat kasus korupsi hingga akhirnya dinyatakan bebas.
Baca Juga: Babas Dari Penjara, Eks Terpidana Korupsi Nazaruddin Ingin Bangun Masjid
Korupsi Wisma Atlet
Kasus pertama yang menjerat Nazaruddin yaitu kasus suap wisma atlet di mana Nazaruddin terbukti menerima suap Rp 4,6 miliar dari mantan Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah (DGI) M El Idris.
Ia ditetapkan sebagai tersangka pada 20 Juni 2011. Kasus ini melibatkan tiga tersangka lain yaitu Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam, Direktur Pemasaran PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang, dan Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah, Mohamad El Idris.
Sebelum ditangkap, Nazaruddin mangkir sebanyak tiga kali dari panggilan polisi. Ia kemudian diketahui kabur ke luar negeri.
Vonis 4 tahun 10 bulan dan denda Rp 200 juta dibebankan pada Nazaruddin pada 20 April 2012. Namun vonis itu diperberat Mahkamah Agung (MA) menjadi 7 tahun dan denda Rp 300 juta.
Baca Juga: Murni Bebas Penjara Korupsi, Nazaruddin Akan Bangun Masjid dan Pesantren
Buron Interpol