Suara.com - Kamis (13/8/2020) sejumlah pegawai di kantor pusat BMKG, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat tetap masuk seperti hari biasa.
Pada masa pandemi, sesuai protokol kesehatan, memang tak semua pegawai tiap hari masuk, namun hanya sebagian dengan sistem jadwal shift.
Namun tiba-tiba, jam baru menunjukkan pukul 09.00 WIB, para pegawai tiba-tiba mendapat informasi, bahwa kegiatan pekerjaan di hari Kamis dilanjutkan dari rumah atau WFH.
Alasannya, seluruh gedung BMKG akan disterilisasi dan disemprot cairan disinfektan setelah ada 31 pegawai yang dinyatakan reaktif virus corona setelah menjalani rapid test pada Rabu (12/8/2020).
Baca Juga: Gedung BMKG Pusat Ditutup, Seluruh Pegawai Diwajibkan WFH
"Iya awalnya masuk seperti biasa karena jadwal masuk kerja saya sepekan tiga kali, Selasa, Rabu dan Kamis. Tapi jam 9 tadi, tiba-tiba disuruh pulang katanya kantor mau disterilkan, karena ada yang reaktif (virus corona)," ujar salah seorang pegawai BMKG yang enggan disebutkan namanya.
Pegawai tersebut mengakui, pada sehari sebelumnya atau pada Rabu sejumlah pegawai BMKG memang menjalani rapid test.
Bagi yang dinyatakan reaktif, maka akan langsung diminta mengikuti tes swab yang hasilnya baru akan keluar dalam waktu delapan hari kerja.
"Yang reaktif langsung diswab dan langsung disuruh pulang hari itu juga," kata pegawai tersebut.
Sementara itu, imbas dari ditemukannya 31 orang yang reaktif Covid-19, kantor BMKG pusat dinyatakan ditutup. Seluruh pegawai diminta untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
Baca Juga: Kantor BMKG Pusat di Kemayoran Ditutup, 31 Pegawai Reaktif
Kepala BMKG, Prof. Dr. Dwikorita Karnawati menjelaskan, meski ditutup, ada pegawai yang masih boleh datang ke kantor.
Namun mereka diizinkan karena memiliki urusan di bidang operasional BMKG.
"Yang memiliki akses masuk hanya para petugas shift di operasional," ujar Dwikorita saat dihubungi, Kamis (13/8/2020).
Meski dibolehkan, Dwikorita menyebut pegawai operasional ini jumlahnya dibatasi. Sementara untuk yang tidak boleh datang ke kantor, para karyawan harus bekerja dari rumah.
"Jumlah yang sangat terbatas, sisanya BMKG menggunakan teknologi remote jarak jauh," katanya.
Kata dia, meski bekerja dari rumah, para pegawai akan tetap bekerja secara produktif.
Sebab dilakukan pengawasan dan karyawan juga harus melaporkan pekerjaannya setiap hari.
"Yang WFH tetap wajib melaksanakan produktivitas kinerja secara rutin dilaporkan setiap harinya," katanya menambahkan.
Sebelumnya, Kantor Pusat BMKG di Kemayoran ditutup selama satu pekan. Sebab ada 31 pegawainya reaktif virus corona.
Dwikorita menyebut jika para pegawai yang reaktif sudah diperiksa di puskesmas. Namun mereka harus menjalani tes swab dan PCR untuk mengetahui kepastian positif corona.
"Reaktif iya, namun masih perlu dilakukan tes selanjutnya untuk menkonfirmasi hal tersebut melalui tes swab dan PCR," kata Dwikorita.