Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan gelar tanda jasa dan tanda kehormatan Republik Indonesia kepada 53 orang penerima dalam upacara Penganugerahan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia.
Fahri Hamzah dan Fadli zon, dua eks pimpinan DPR termasuk menjadi pihak yang diberikan penghargaan dari Jokowi.
Seusai memberikan gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan di Istana Negara, Jokowi memberikan keterangan pers. Namun, dari pantuan di lapangan, Jokowi tampak didampingi Fahri Hamzah dan Fadli Zon yang kerap mengkritik Jokowi.
Jokowi mengatakan penghargaan tersebut diberikan kepada mereka yang telah berjasa kepada bangsa dan negara dan sudah melalui pertimbangan-pertimbangan yang matang.
Baca Juga: Pesan Amien Rais ke Jokowi: Presiden Jangan Terjebak Mental Koncoisme
"Penghargaan ini diberikan kepada beliau-beliau yang memiliki jasa terhadap bangsa dan negara dan ini lewat pertimbangan-pertimbangan yang matang oleh dewan tanda gelar dan jasa," ujar Jokowi di Istana Negara, Kamis (13/8/2020).
Mantan Gubenur DKI Jakarta itu untuk menepis anggapan bahwa pemberian gelar kepada Fahri dan Fadli agar tidak lagi mengkritiknya. Meski berlawanan dalam berpolitik, kata Jokowi, bukan berarti bermusuhan dalam berbangsa dan bernegara.
"Pertimbangannya sudah matang. Bahwa misalnya ada pertanyaan mengenai pak Fahri Hamzah kemudian pak Fadli Zon ya. Ya berlawanan dalam politik kemudian berbeda dalam politik, ini bukan berarti kita ini bermusuhan dalam berbangsa dan bernegara. Ini lah yang namanya negara demokrasi," ucap dia.
Kepala Negara menegaskan dirinya dengan Fadli dan Fahri selama ini berteman baik.
"Jadi saya berkawan baik dengan pak Fahri Hamzah, berteman baik dengan pak Fadli zon. Ini lah Indonesia. Nanti tanyakan langsung ke pak Fahri ke pak Fadli. Silakan," katanya.
Baca Juga: Potret Fahri Hamzah dan Fadli Zon Semasa Muda, Siapa Paling Ganteng?
Fahri Hamzah Singgung Jasa
Terkait penghargaan tersebut, Fahri Hamzah mengaku sudah diberitahukan Sekretariat Jenderal DPR akan menerima penghargaan Bintang Mahaputera Nararya dalam perayaan HUT ke-75 RI.
“Bintang jasa yang akan disampaikan pemerintah, saya ingin sampaikan bahwa pemberitahuan sudah disampaikan (Setjen) DPR beberapa bulan lalu,” kata dia, kepada para wartawan, di Jakarta, Senin (10/8/2020) dikutip Antara.
Ia mengatakan pemberian bintang jasa itu merupakan proses kelembagaan dan penghargaan yang diberikan presiden sebagai kepala negara dalam momen proklamasi kemerdekaan RI.
Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah. (Suara.com/Novian)
Pemberian bintang kehormatan sebagaimana demikian merupakan suatu tradisi kebangsaan Indonesia.
Menurut mantan politikus PKS tersebut, Bintang Mahaputera Nararya merupakan penghargaan pada orang-orang yang memiliki jasa tertentu kepada negara.
“Saya diberitahukan bahwa pengusulannya karena melengkapi periode saya memimpin kelembagaan negara yaitu DPR,” ujarnya.
Ia mengatakan, dia pernah menjadi anggota DPR selama 15 tahun dan beberapa tahun menjadi anggota MPR di masa transisi Presiden BJ Habibie ke Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Fadli Zon Berrterima Kasih
Sementara, Fadli Zon menyampaikan terima kasih telah dipilih untuk mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputera tersebut.
Menjawab cuitan dari Mahfud MD, politikus Partai Gerindra melalui akun Twitter miliknya, @fadlizon, mengaku terhormat mendapatkan penghargaan itu.
“Terima kasih atas informasinya Pak @mohmahfudmd. Saya telah dihubungi Sekjen @DPR_RI tentang penghargaan ini. Tentu sebuah kehormatan dari negara, karena purnatugas sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019. Mudah-mudahan kita bisa terus berbuat terbaik bagi bangsa dan negara dari bidang masing-masing,” tulis Fadli Zon.