Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Berencana Bos Roti Asal Taiwan

Rabu, 12 Agustus 2020 | 18:20 WIB
Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Berencana Bos Roti Asal Taiwan
ilustrasi jenazah
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktorat Reserse Kriminal Umum atau Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap empat pelaku pembunuhan berencana terhadap bos toko roti asal Taiwan, Hsu Ming Hu (52) di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Keempat pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka itu berinisial SS, FI, AF, dan SY.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana merincikan peran masing-masing tersangka. Dia menjelaskan tersangka SS merupakan sosok yang berperan sebagai penyuruh sekaligus yang membiayai aksi pembunuhan.

Kemudian, tersangka FI berperan sebagai sosok yang merekrut eksekutor dan perantara pembayaran. Kemudian, tersangka SY berperan mengintai korban, sedangkan tersangka AF berperan memegangi korban saat ditusuk oleh eksekutor.

"Total ada sembilan tersangka yang melakukan aksi pembunuhan berencana itu. Empat orang sudah kami tangkap dan lima sisanya masih DPO," kata Nana di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (12/8/2020).

Baca Juga: Polisi Ungkap Penyelundupan Ratusan Kilogram Sabu dan Ganja

Nana mengatakan, dugaan sementara pembunuhan itu dilatari rasa sakit hati tersangka SS yang kerap mendapat perlakuan pelecehan seksual dari korban. Berdasarkan keterangan SS kepada penyidik, sekitar tahun 2018 korban sering melakukan pelecehan seksual kepadanya dengan cara mengirimkan video porno hingga disuruh melayaninya untuk berhubungan intim.

"Setelah itu diketahui bahwa tersangka SS hamil dan korban tidak mau bertanggung jawab. Kemudian korban meminta tersangka SS untuk menggugurkan kandungannya dengan memberikan uang sejumlah Rp10 juta hingga Rp20 juta," ujar Nana.

Lantaran sakit hati, SS lalu bercerita kepada tersangka FI yang merupakan seorang notaris yang mengetahui harta korban. Ketika itu, SS bercerita kepada FI ingin mencelakakan dan membunuh Hsu Ming Hu.

"Pada sekitar bulan Juni 2020 tersangka FI menghubungi tersangka SS yang mengatakan bahwa ada orang yang mau melakukan aksi untuk membuat korban cacat dan bersedia melakukan pembunuhan dengan meminta bayaran sebesar Rp150 juta," katanya.

SS pun menyanggupi permintaan FI tersebut dan langsung membayar uang muka sebesar Rp30 juta. Kemudian SS memberikan uang tunai kepada FI Rp25 juta dan Rp 5 juta lagi melalui transfer rekening bank.

Baca Juga: Sidik Murka Lihat Chat Pria di HP, Pacar Dicekik hingga Dibuang ke Empang

Selanjutnya, usai menerima uang muka tiga eksekutor pembunuhan yang direkrut oleh FI melakukan pengintaian terhadap Hsu Ming Hu. Setelah melakukan pengintaian selama beberapa hari, para eksekutor yang telah mengetahui pola kebiasaan sehari-hari dari korban langsung melancarkan aksinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI