Nadiem: Indonesia Telat Buka Sekolah di Masa Pandemi Dibanding Negara Lain

Rabu, 12 Agustus 2020 | 16:35 WIB
Nadiem: Indonesia Telat Buka Sekolah di Masa Pandemi Dibanding Negara Lain
Mendikbud Nadiem Makarim. (dok Kemendikbud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan, Indonesia terlambat membuka aktivitas sekolah dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara yang terdampak pandemi Covid-19.

Hampir semua negara-negara Asean telah membuka aktivitas sekolah untuk belajar mengajar dengan protokol kesehatan.

"Kita adalah negara kedua terakhir yang membuka kembali sekolah dari 11 negara di Asia Tenggara. Semuanya sudah mulai memprioritaskan pembukaan kembali sekolah dengan protokol kesehatan," kata Nadiem dalam diskusi yang digelar Jakarta Post secara virtual, Rabu (12/8/2020).

Oleh sebab itu, Nadiem menegaskan pembukaan sekolah di zona kuning dan hijau sudah dipikirkan matang-matang oleh pemerintah.

Baca Juga: Vaksin COVID-19 Buatan Rusia Disebut Tak Aman, Murashko: Tak Berdasar

Keputusan itu telah diterbitkan dalam Surat Keputusan Bersama 4 Menteri yakni Mendikbud, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019.

Dalam SKB tersebut diatur pembukaan sekolah dilakukan secara bertahap di zona kuning dan hijau, setiap pemerintah daerah, pihak sekolah, dan satgas covid-19 setempat harus berkoordinasi sebelum membuka sekolah.

Orang tua juga berhak melarang anaknya masuk sekolah jika merasa situasi belum aman untuk keluar rumah.

"Kepala sekolah membutuhkan izin dari komite sekolah yang merupakan perwakilan dari orang tua dan masyarakat sekitar dan mereka dapat melanjutkan pembelajaran jarak jauh," terangnya.

Sebelumnya, pemerintah memperbolehkan daerah zona kuning dan hijau untuk membuka pembelajaran tatap muka di sekolah pada masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Nadiem Akui Belajar Online Picu Penyakit Psikologi: Anak Tak Bisa Main

Berdasarkan catatan Satgas Penanganan Covid-19 per tanggal 3 Agustus 2020 di zona kuning dan hijau berjumlah 276 kabupaten/kota dan terdapat 43 persen peserta didik di dalamnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI