Suara.com - Ketua KPU RI Arief Budiman mengharapkan adanya jaminan keamanan diri penyelenggara pemilu dalam menggelar Pemilihan kepala daerah serentak 2020 berkaca dari kejadian terbunuhnya staf KPU Yahukimo Hendrik Johpinski (25) yang diduga akibat dianiaya orang tak dikenal.
"Kami tentu berharap ada dukungan yang mampu menjaga mengamankan, bukan hanya proses dan tahapan penyelenggaraan pilkada saja tapi juga menjaga mengamankan penyelenggara pemilunya," kata Ketua KPU RI Arief Budiman di Jakarta, Rabu (12/8/2020).
Dengan adanya pengamanan terhadap diri penyelenggara, bukan pengamanan kantor saja kata dia diharapkan kejadian seperti yang terjadi pada Hendrik Johpinski tidak lagi terulang.
"Kami bisa berkoordinasi terus dengan aparat keamanan, untuk menjamin bahwa proses penyelenggaraan ini, penyelenggara pilkada tidak lagi menimbulkan kejadian-kejadian yang membuat beberapa pihak khawatir, risau, bahkan mungkin ragu dan takut untuk bisa terlibat di dalam penyelenggaraan tahapan pemilihan kepala daerah," katanya.
Baca Juga: Diserang Orang Tak Dikenal dari Dalam Hutan, Staf KPU Yahukimo Tewas
Arief berharap penyelenggara pemilu mendapatkan dukungan dari seluruh pihak termasuk soal keamanan diri penyelenggara dalam menyelenggarakan Pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang.
Dia juga mengingatkan agar seluruh penyelenggara pemilu se Indonesia agar lebih berhati-hati belajar dari kejadian tersebut.
"Kepada penyelenggara pemilu se-Indonesia saya ingin sampaikan bahwa peristiwa semacam ini menjadi pelajaran berharga bagi kita," katanya.
Para penyelenggara kata dia diharapkan dapat menjalankan tugas-tugas mereka.
Dimakamkan di Yogyakarta
Baca Juga: Pilkada di Masa Pagebluk, KPU Minta Warga Tak Takut ke TPS
Jenazah Henrdik telah diterbangkan dari Dekai ke Yogyakarta melalui Sentani dan Jakarta.