Suara.com - Sebuah video pemakaman jenazah menyita perhatian warganet. Para petugas menguburkannya dengan tangan kosong lantaran cangkul yang sebeumnya digunakan untuk menggali sudah dibawa pulang warga yang takut tertular.
Video yang diunggah oleh akun Instagram @makassar_iinfo itu memperlihatkan beberapa petugas berpakaian APD tengah menguburkan jenazah.
Begitu peti sudah masuk ke liang lahat, para petugas itu langsung menggaruk tanah dan menimbunkannya dengan menggunakan tangan kosong dan alat seadanya.
"Enggak ada cangkul, pakai tangan. Dibawa pulang semua cangkulnya," kata seseorang di dalam video tersebut.
Baca Juga: Tak Ingin Pakai Protokol, Mayat Positif Covid-19 Dimandikan Sebelum Dikubur
Di sekeliling makam hanya ada beberapa orang yang menyaksikan proses penguburan dari jarak jauh.
Peristiwa yang terjadi pada Minggu (9/8/2020) itu diduga berlokasi di sebuah desa di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Berdasarkan informasi yang beredar, para warga membawa pulang cangkul mereka karena takut akan tertular virus corona.
Hingga berita ini dipublikasikan, Suara.com masih mencoba mengonfirmasi kejadian ini dengan pihak terkait.
Unggahan ini menyita perhatian warganet yang merasa kasihan dengan para petugas pemakaman.
Baca Juga: Petugas Covid-19 Dianiaya di Kuburan, Alissa Wahid Desak Polisi Usut Tuntas
"Ya Allah, kasihan petugasnya. Udah cpek ngurus jenazah, pas dimakamin juga kayak begini. Semoga panjang umur ya buat petugas-petugas garda terdepan. Sehat selalu dan terima kasih untuk pengorbanannya," tulis seorang warganet.
"Hmm sama-sama bikin heran, warga takut itu karena mindset yang belum berubah. Nah, tim pemakaman yang datang kok bisa enggak bawa cangkul? Kan mau makamin," tanya seorang warganet.
Ada pula warganet yang menuliskan pendapatnya dilihat dari sudut pandang warga yang membawa pulang cangkul.
"Logikanya begini bos, pemerintah saja melarang untuk ziarah kubur di pemakaman covid, ya wajar kalau warga juga akhirnya takut meminjamkan peralatannya," ujar salah seorang warganet.
"Kenapa harus pinjam? Kenapa enggka beli. Keluarganya gitu atau pihak RS?" seorang warganet menyarankan.