Suara.com - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara kembali erupsi dalam beberapa hari terakhir. Hal itu mengakibatkan lahan pertanian seluas 1.483 hektar milik warga tertutup abu vulkanik.
Kadis Pertanian Kabupaten Karo Metehsa Karo-karo menyebutkan, total nilai kerugian materi yang di derita petani di empat kecamatan akibat tebaran material debu vulkanik itu mencapai Rp 41 miliar lebih.
“Yang rusak itu sekitar 1.483 hektare. Terdiri dari 23 komoditi holtikultura dengan kerugian sekitar Rp 41 miliar rupiah,” ujar Metehsa sebagaimana dilansir Medanheadlines.com (jaringan Suara.com), Selasa (11/8/2020).
Terkait Kerusakan, Metehsa menjelaskan, terdiri dari kerusakan ringan, sedang hingga berat yang mengakibatkan gagal panen.
Baca Juga: Dampak Erupsi Gunung Sinabung, Petani Empat Kecamatan Alami Gagal Panen
"Kalau yang berat itu mencapai 28 persen. Kenapa sampai segitu? karena banyak hitung-hitungannya seperti memakai tenaga kerja yang lebih banyak, dan penyemprotan yang harus lebih ujar Metehsa.
Sedangkan dari 23 komoditi pertanian yang terdampak erupsi Sinabung, yang terparah adalah lahan pertanian kentang.
“Paling terdampak tanaman kentang seluas 258 hektar. Ada yang sampai gagal panen namun ada juga yang bisa diselamatkan,” katanya.
Sejauh ini, kata Metehsa, langkah yang diambil oleh Dinas Pertanian Kabupaten Karo adalah dengan mengajak petani mulai membersihkan lahan mereka.
“Mulai dari penyemprotan debu dan juga kita pinjamkan blower. Debu-debu itu nanti hilang pake blower,” imbuh Metehsa.
Baca Juga: Gunung Sinabung Erupsi, BPBD Karo Larang Warga Masuki Zona Merah