Populer Dikalangan Miliuner, Pindah Kewarganegaraan Atas Nama Covid-19

Selasa, 11 Agustus 2020 | 19:42 WIB
Populer Dikalangan Miliuner, Pindah Kewarganegaraan Atas Nama Covid-19
Ilustrasi miliuner. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketika pandemi Covid-19 menghantam dunia, kalangan miliuner justru punya visi yang berbeda.

Mereka tidak berada di level pencegahan melainkan menghindari virus corona dengan cara pindah kewarganegaraan.

Menyadur New York Post pada Selasa (11/08/2020), kaum pengusaha papan atas dari seluruh dunia kini melirik negara-negara eksotis yang cenderung aman untuk mengalihkan perhatian mereka dari virus corona.

Menurut informasi, firma penasihat kewarganegaraan dan residensi terbesar di dunia, Henley & Partners justru mengalami lonjakan bisnis saat pandemi.

Baca Juga: Jangan Asal, Ketahui 6 Kiat Investasi Bagi Pemula

St. Bart's Karibia. (pixabay.com/Marzipan65)
St. Bart's Karibia. (pixabay.com/Marzipan65)

Orang-orang Amerika sibuk mencari informasi tentang cara pindah kewarganegaraan ke negara Pasifik Selatan sepanjang bulan Mei. Peningkatan pencarian informasi ini melonjak 65% dibandingkan tahun lalu.

Negara lain yang juga dilirik adalah Karibia, Malta dan Australia. Semuanya memiliki kesamaan yaitu pemandangan pantai yang eksotis, suasana isolasi yang tak pernah membosankan dan investasi baru yang super menguntungkan.

"Mereka sekarang menyadari, mari kita menerapkan rencana darurat," kata Dominic Volek, kepala penjualan Henley, pada Bloomberg .

"Itulah mengapa kami sekarang melihat lonjakan yang cukup tinggi, tidak hanya dalam pertanyaan tetapi juga dalam keluarga yang benar-benar mendaftar dan berkata, 'Ayo mulai prosesnya."

Seorang managing partner di firma hukum Fragomen, Nadine Goldfoot, mengatakan pada Bloomberg bahwa pandemi telah mendorong orang-orang kaya untuk mengambil tindakan ekstra.

Baca Juga: 5 Hal Wajib Dilakukan Jika Terjadi Resesi, Investasi sampai Dana Darurat!

"Apa yang terjadi saat ini membuat orang-orang kaya memilih negara lain dengan keadaan yang stabil selama pandemi dan bagaimana pendekatan pemerintahdalam mengatasi pandemi."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI