Menteri Erick Sebut Tak Banyak Negara Bisa Capai Uji Klinis Covid Tahap 3

Selasa, 11 Agustus 2020 | 18:23 WIB
Menteri Erick Sebut Tak Banyak Negara Bisa Capai Uji Klinis Covid Tahap 3
Erick Thohir tolak jadi relawan vaksin Covid-19. (ANTARA FOTO/Adam Bariq & Shuttterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN) Erick Thohir mengatakan saat ini Indonesia memasuki tahapan penting dalam usaha untuk mengatasi pandemi Covid-19.

Dia mengemukakan, tidak banyak negara atau lembaga penelitian yang sudah mencapai uji klinis hingga tahap ketiga terkait vaksin Covid-19.

"Kita bangga dengan kemampuan perusahaan BUMN, Bio Farma yang bekerjasama dengan lembaga Sinovac asal China karena sudah memasuki uji klinis tahap ketiga," ujar Erick saat mendampingi Presiden Jokowi menyaksikan penyuntikan kepada 20 perwakilan relawan yang dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020).

Penyuntikan kepada relawan tersebut merupakan uji klinis tahap 3 atau yang terakhir, sebelum vaksin Covid-19 diproduksi secara masal.

Baca Juga: Cerita Adik Kakak Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Corona di Bandung

Erick menuturkan, uji klinis tahap tiga sebelum Vaksin Covid-19 diproduksi besar-besaran merupakan tahapan yang perlu dilalui semua produk farmasi termasuk obat-obatan dan vaksin.

Bio Farma kata Erick menyatakan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) RI sudah mengetahui hasil positif dari tahapan uji klinis vaksin Covid-19, mulai dari uji pre-klinis, uji klinis tahap 1 dan uji klinis tahap 2 yang dilakukan di China.

"Kerjasama Bio Farma dengan Sinovac terjadi karena memiliki kesamaan platform antara vaksin yang dikembangkan Sinovac dengan kemampuan Bio Farma dalam memproduksinya yaitu inactivated vaccine. Selain itu, pengalaman Sinovac dalam pengembangan vaksin di tengah pandemi dan memenuhi Pre-qualifikasi WHO, seperti pembuatan vaksin SARS memperkuat keyakinan Bio Farma bersinergi untuk menghasilkan vaksin yang dibutuhkan seluruh dunia tersebut," kata dia.

Dijadwalkan penyuntikan akan dilakukan kepada 1.620 subyek relawan yang ditargetkan semua uji klinis, termasuk otorisasi dari BPOM, akan tuntas pada Januari 2021.

Adapun jumlah 1.620 subjek relawan diperoleh Fakultas Kedokteran Unpad dan Bio Farma setelah melewati dua kali skrining.

Baca Juga: 1 Orang Gagal Ikuti Uji Klinis Vaksin Corona Perdana di UNPAD

Rekrutmen pertama kata Erick mampu menjaring 540 subjek, sedangkan di tahap kedua diperoleh 1.080 subjek relawan.

Relawan yang terpilih setelah lolos dari pengujian imunogenitas (respon imun) dan efikasi (respon dalam melawan virus) melalui tes darah.

Tak hanya itu, eks Ketua TKN Jokowi-Maruf itu menjelaskan penyuntikan akan dilakukan secara bertahap.

Untuk gelombang pertama di minggu kedua Agustus, tes vaksin diterapkan kepada 120 subjek relawan.

"Kemudian uji berikutnya akan digelar pada minggu ketiga dan minggu keempat bulan ini, masing-masing sebanyak 144 relawan sehingga diperkirakan pada awal September, sebanyak 408 relawan sudah menjalani tes vaksin," tuturnya.

Lebih lanjut, Erick mengatakan penyuntikan dan pemantauan pasien uji klinis tahap 3 dilakukan terus menerus dan akan berlangsung hingga minggu ketiga di bulan Desember dengan total 1.620 relawan.

Karena itulah, mayoritas relawan adalah merupakan warga Bandung karena mereka harus terus dimonitor, diperiksa, dan menjalani analisa rutin dalam menilai efektifitas vaksin.

"Saya berterima kasih kepada para relawan, tim laboratorium Bio Farma dan Sinovac, serta Universitas Padjadjaran yang bisa mewujudkan tahapan krusial ini. Kini kita tunggu enam bulan ke depan. Mohon dukungan dan doa atas vaksin yang saya pastikan halal ini. InsyaAllah, jika uji klinis fase 3 ini berjalan lancar, kita siapkan registrasi ke Badan POM untuk kemudian diproduksi masal dan bisa digunakan mengatasi Virus Covid-19 ini," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI