Dibuka 2 Bulan, 743 Staf di Kuil Hindu Ini Terinfeksi Virus Corona

Selasa, 11 Agustus 2020 | 17:56 WIB
Dibuka 2 Bulan, 743 Staf di Kuil Hindu Ini Terinfeksi Virus Corona
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setidaknya 743 pekerja di sebuah kuil Hindu di India dinyatakan terinfeksi virus corona setelah bangunan suci itu dibuka kembali dua bulan lalu.

Menyadur Gulf News, Selasa (11/8/2020), hingga kini tiga pekerja kuil Sri Venkateswara yang terletak di negara bagian Andhra Pradesh meninggal dunia akibat positit Covid-19.

Pimpinan eksekutif Tirumala Tirupaati Devsthanam (TTD) Anil Singhal, mengatakan 402 anggota staf telah pulih dan kembali bekerja, sementara 338 lainnya masih menjalani perawatan virus corona.

Kendati demikian, Singhal menyebut sejauh ini belum ada pengunjung kuil yang dinyatakan terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: India Setujui Uji Klinis Obat COVID-19 Buatan Korea Selatan

Kuil Hindu terkaya di India ini ditutup untuk para jamaahnya pada mimggu ketiga Maret ketika penguncian nasional India diberlakukan.

Para pekerja migran di New Delhi India berjalan kaki pulang ke kampung sebagai imbas kebijakan lockdown akibat wabah virus corona. (Foto: AFP)
Para pekerja migran di New Delhi India berjalan kaki pulang ke kampung sebagai imbas kebijakan lockdown akibat wabah virus corona. (Foto: AFP)

Penguncian berdampak buruk pada pendapatan kuil yang menyebabkan krisis keuangan, berujung pada pemecatan 1.300 pekerja kontrak kuil yang terletak di Tirumala ini.

Dengan adanya pelonggaran pembatasan, pemerintah Andhra Pradesh memutuskan untuk membuka kembali kuil itu pada 8 Juni dan sejauh ini telah dikunjungi oleh lima ratus ribu orang.

Sempat ada kritik yang menyebut pihak TTD membuka kembali kuil ini demi pendapatan dan membahayakan nyawa karyawan serta peziarah. Namun Sighal menepis hal ini.

"Ini adalah kritik yang tidak berdasar oleh beberapa kepentingan tertentu. Ibadah dilanjutkan di Tirumala karena jamaah berulang kali meminta pembukaan kembali," kata Sighal.

Baca Juga: Terhalang Corona, Pemkot Jogja Tunda Pengadaan Tanah Ruang Terbuka Hijau

Ia lalu mengklarifikasi bahwa TTD menghabiskan lebih banyak uang untuk tindakan pengamanan terhadap Covid-19, ketimbang dari penghasilan dari kunjungan kuil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI