Sementara itu, belum lama ini Donald Trump kembali membuat pihak media sosial kewalahan karena memposting video yang diduga menyesatkan.
Menyadur China Global Television Network (CGTN), Trump pada hari Senin akhir bulan Juli me-retweet video yang awalnya diposting oleh situs berita konservatif Breitbart.
Video itu menampilkan orang-orang yang mengidentifikasi diri mereka sebagai dokter yang mengatakan bahwa ada obat untuk COVID-19 tanpa mengutip bukti apa pun.
Salah satu orang dalam video juga mempromosikan hydroxychloroquine, sejenis obat anti-malaria yang sering dipuji oleh Trump bisa menyembuhkan Covid-19.
Baca Juga: Dilanda Pandemi, Gedung Putih Pastikan Pilpres AS Pada 3 November 2020
Padahal, sejauh ini belum ada obat yang terbukti manjur untuk infeksi virus Corona. Bahkan WHO telah melarang penggunaan hydroxychloroquine sebagai obat Covid-19.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS bulan lalu juga mencabut izin penggunaan daruratnya untuk hydroxychloroquine untuk mengobati COVID-19 setelah beberapa penelitian meragukan keefektifannya.