Jokowi: Penggunaan Masker Kunci Pengendalian Covid-19 di Indonesia

Selasa, 11 Agustus 2020 | 13:34 WIB
Jokowi: Penggunaan Masker Kunci Pengendalian Covid-19 di Indonesia
Untuk pertama kali di tengah pandemi Presiden Jokowi kunker ke Jawa Timur, Kamis (25/6/2020). (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo alias Jokowi kembali mengingatkan pentingnya penggunaan masker dalam mengendalikan penyebaran virus corona atau Covid-19. Sebab penggunaan masker menjadi kunci dalam hal manajemen krisis pengendalian Covid-19.

"Masker menjadi kunci. Seperti tadi disampaikan pak Gubernur pilih lockdown atau pilih masker, pilih PSBB atau pilih masker, kita pilih pakai masker," kata Jokowi saat memberikan arahan dalam kunjungan kerjanya di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020).

Mantan Wali Kota Solo itu menyebutkan ada salah satu provinsi di Jawa, 70 persen warganya belum menggunakan masker. Jumlahnya sangat besar sekali dan sangat rentan terinfeksi virus corona.

"Survei-survei yang kita lakukan ada satu provinsi di Jawa 70 persen masyarakat di sana belum memakai masker," ujarnya.

Baca Juga: Banjarbaru Kibarkan Bendera Setengah Tiang, Wali Kota Wafat Positif Corona

Oleh karena itu, Jokowi meminta TNI dan Polri membantu dalam kedisiplinan penggunaan masker warga dalam dua pekan. Dia juga meminta Komite dan Satgas Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran Covid-19 untuk menyelesaikan urusan masker.

"Tolong permintaan untuk masker disampaikan kepada ketua komite, ketua satgas, sehingga benar-benar urusan yang berkaitan dengan masker ini bisa kita selesaikan. Karena ini akan menyelesaikan banyak hal yang berkaitan dengan covid," tuturnya.

Tak hanya itu, Jokowi juga memerintahkan seluruh Pangdam dan Kapolda untuk membantu menertipkan warga yang beraktifitas di luar rumah untuk memakai masker.

"Urusan masker ini tentu saja berkaitan dengan jaga jarak, cuci tangan, tidak berada dalam kerumunan jumlah banyak," tandasnya.

Baca Juga: Ada Ribuan Berita Palsu Tentang Covid-19 di 87 Negara, Termasuk Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI