Suara.com - Masuki Kwartal III tahun 2020, pemerintah melanjutkan upaya-upaya mengurangi beban masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Terbaru, pemerintah menyiapkan Bantuan Sosial Beras dan Bantuan Sosial Uang Tunai, yang menyasar 19 juta keluarga penerima manfaat.
Menyambut harapan Presiden Joko Widodo, Menteri Sosial (Mensos), Juliari P. Batubara menyatakan, Bantuan Sosial Beras diharapkan memenuhi sebagian kebutuhan pokok masyarakat. Bantuan ini diharapkan meningkatkan daya beli dan menjadi daya ungkit efektif terhadap roda perekonomian, khususnya pada kwartal ketiga tahun 2020.
“Seperti arahan presiden, agar kementerian mendorong program yang memiliki daya ungkit perekonomian. Untuk Bansos Beras bisa membantu mengurangi sebagian beban ekonomi masyarakat. Dan Bansos Uang Tunai diharapkan mendorong belanja masyarakat, yang berarti ikut menggerakkan perekonomian,” kata Juliari, Jakarta, Selasa (11/8/2020).
Mensos menyatakan, Bansos Beras akan disalurkan untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) peserta Program Keluarga Harapan (PKH). Total sasaran dalam program ini sebanyak 10 juta KPM.
Baca Juga: Dengan Protokol Kesehatan, Kemensos Gelar Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-75
Sementara itu, Bansos Uang Tunai disalurkan kepada 9 juta peserta Program Sembako (BPNT) yang tidak menerima PKH, dengan uang tunai senilai Rp 500 ribu/KPM dalam sekali salur.
“Untuk Bansos Beras didistribusikan seberat 15 kg beras/bulan/KPM selama tiga bulan, kemudian untuk Bansos Uang Tunai sekali salur senilai Rp500 ribu/KPM,” katanya.
Nantinya, Bansos Uang Tunai akan disalurkan melalui Himbara, khususnya bagi KPM yang sudah memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Salur juga dilakukan melalui Kantor Pos selain juga salur langsung. Sementara untuk penyaluran Bansos Beras rencananya akan dilakukan oleh Perum Bulog.
“Anggaran yang disiapkan untuk Bansos Beras kepada 10 juta KPM sebesar Rp5,41 triliun. Sementara anggaran untuk 9 juta penerima Bansos Uang Tunai adalah sebesar Rp4,5 triliun,” tambah Juliari.
Sejalan dengan arahan presiden untuk mendorong pergerakan ekonomi, Kemensos juga terus mendorong realisasi anggaran.
Baca Juga: TNI-Kemensos Sinergi Tanggulangi Bencana, Juliari Serahkan Truk Serba Guna
"Kinerja anggaran yang baik salah satu indikatornya adalah serapan atau realisasinya yang tinggi. Alhamdulillah , dalam perkembangan Kemensos mencapai realisasi anggaran tertinggi di antara 5 K/L dengan anggaran terbesar," katanya.
Pagu Anggaran Kemensos pada TA 2020 sebesar Rp 62,77 triliun. Untuk mendukung penugasan di bidang program perlindungan sosial, Kemensos mendapat tambahan sehingga anggaran Kemensos menjadi Rp 104,4 triliun, kemudian bertambah lagi menjadi Rp 124,76 triliun, dan saat ini sebesar Rp 134,008 triliun.
Dengan anggaran jumbo, Kemensos tetap dapat mengelolanya dengan baik. Berdasarkan realisasi anggaran pada lima Kementerian Pagu Besar per tanggal 10 Agustus 2020, Kementerian Sosial masih kokoh berada di peringkat pertama dengan realisasi 55, 74 persen. Adapun lima Kementerian Pagu Besar tercatat rata-rata realisasinya mencapai 46,32 persen.
“Kami memperhatikan dengan sungguh-sungguh arahan bapak Presiden Joko Widodo kepada para menteri agar meningkatkan realisasi anggaran. Dengan demikian diharapkan dapat membantu menopang daya beli masyarakat dan menggerakkan roda perekonomian,” katanya.