Suara.com - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum (Dit Tipidum) Bareskrim Polri akan melakukan pemeriksaan terhadap eks Karo Korwas PPNS Bareskrim Polri Brigjen Pol Prasetijo Utomo hari ini, Selasa (11/8/2020).
Jenderal bintang satu tersebut diperiksa kembali sebagai tersangka dalam skandal kasus surat sakti Djoko Tjandra.
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Awi Setiyono mengatakan, selain memeriksa Brigjen Pol Prasetijo, penyidik juga berencana melakukan pemeriksaan terhadap satu saksi. Namun Awi tak menyebut nama saksi yang bakal diperiksa tersebut.
"Selanjutnya Selasa 13 Agustus penyidik akan melaksanakan pemeriksaan tambahan terhadap tersangka BJP PU (Brigjen Pol Prasetijo Utomo) dan satu orang saksi," kata Awi di Mabes Polri, Trunojoyo, Kebayoran Baru, Senin (10/8/2020).
Baca Juga: Polri: Anita Kolopaking jadi Kunci Skandal Djoko Tjandra-Brigjen Prasetijo
Awi mengemukakan, pada Senin (10/8) kemarin penyidik juga telah melakukan pemeriksaan terhadap lima orang saksi. Dua dari lima saksi diperiksa di wilayah hukum Polda Kalimantan Barat.
Adapun, Awi menjelaskan serangkaian pemeriksaan terhadap para saksi dan tersangka Brigjen Pol Prasetijo dilakukan untuk melengkapi berkas gelar perkara yang rencananya bakal digelar pada Rabu (12/8/2020) besok.
"Rabu penyidik telah merencanakan akan melaksanakan gelar perkara untuk menetapkan tersangka baru dalam kasus surat jalan palsu Djoko Tjandra. Kita sama-sama menunggu gelar perkara, kita akan update perkembangannya," ujar Awi.
Berkaitan dengan skandal kasus surat sakti Djoko Tjandra, penyidik Dit Tipidum Bareskrim Polri sejauh ini telah menetapkan dua orang tersangka. Keduanya yakni, Brigjen Pol Prasetijo dan Anita Dewi Anggraeni Kolopaking.
Dalam perkara ini, tersangka Brigjen Pol Prasetijo dipersangkakan dengan tiga pasal berlapis yakni Pasal 263 Ayat 1 dan Ayat 2 juncto Pasal 55 Ayat 1 Kesatuan E KUHP, Pasal 426 Ayat 1 KUHP dan atau Pasal 221 Ayat 1 KUHP.
Baca Juga: Gegara Surat Palsu Djoko Tjandra, Brigjen Prasetijo Terancam 6 Tahun Bui
Ketiga pasal yang dipersangkakan kepada Brigjen Pol Prasetijo itu berkaitan dengan penerbitan surat jalan palsu, upaya menghalangi penyidikan, dan memberi pertolongan terhadap Djoko Tjandra selaku buronan kelas kakap Kejaksaan Agung RI untuk melarikan diri.