Suara.com - Bangunan bersejarah di Lebanon, Istana Sursock, mengalami kerusakan parah akibat ledakan dahsyat yang terjadi di Beirut, Selasa, 4 Agustus lalu.
Ikon kota yang dibangun pada 1860 dan menjadi saksi bisu dari jatuhnya Kekaisaran Ottoman, mandat Prancis, dan kemerdekaan Lebanon, itu kini porak-poranda.
Padahal, sejak kali terakhir hancur akibat perang saudara pada 1975-1990, butuh waktu 20 tahun untuk merenovasi Istana Sursock.
Menyadur The Herlad Review, Senin (10/8/2020), Roderick Sursock, pemilik Istana Sursock--kegenrasi ketiga keluarga, terlihat negitu sedih atas insiden tersebut.
Baca Juga: Pejabat Mundur Usai Ledakan Beirut, Pendemo: Undur Diri atau Gantung Diri?
"Dalam sekejap, semuanya hancur lagi," kata Roderick Sursock.
Menurutnya, tingkat kerusakan akibat ledakan Beirut sangat parah, bahkan lebih dari 10 kali lipat dari perang saudara yang terjadi selama 15 tahun.
Sambil melihat puing-puing berserakan, Roderick Sursock melangkah pelan ke Istana milik keluarganya itu.
Dia mengatakan sejauh ini hanya tentara yang membantunya membersihkan puing-puing. Sementara niat baik Kementerian Kebudayaan dinilainya belum terlihat.
Renovasi istana yang terletak di jantung kota Beirut, di kawasan Kristen Achrafieh ini diperkirakan akan memakan biaya yang mahal dan waktu yang lama.
Baca Juga: Demonstran Bentrok dengan Polisi di Lebanon, 1 Polisi Tewas, 117 Luka
Roderick mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menjaga peninggalan bersejarah ini. Apalagi, Istana Surscock diketahui masuk dalam situs warisan budaya.