Gegara Pakai Rok Mini saat Rapat, Anggota DPR Korsel Ini Dikecam

Senin, 10 Agustus 2020 | 20:03 WIB
Gegara Pakai Rok Mini saat Rapat, Anggota DPR Korsel Ini Dikecam
Ryu Ho-Jeong dikecam karena memakai mini dress dalam rapat paripurna. (Instagram/ryuhojeong92)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang anggota parlemen perempuan di Korea Selatan mendapatkan kecaman setelah mengenakan mini dress atau gaun lengan pendek selutut saat menghadiri rapat.

Menyadur Independent, Senin (10/8/2020), Ryu Ho-Jeong dikritik oleh publik yang memandang pakaiannya tidak pantas digunakan saat berada di parlemen.

Melalui media sosial, sejumlah netizen melontarkan kritikan seperti, "sebentar lagi dia akan menggunakan bikini," hingga "apakah ini bar?"

Dalam suatu agenda rapat parlemen, anggota Partai Keadilan ini tampil dalam balutan gaun merah selutut dan berlengan pendek.

Baca Juga: Fotografer Abadikan Hunian Termurah di Korsel, Bagaimana Wujudnya?

Perempuan berusia 28 tahun ini mengatakan sengaja memakai pakaian dengan gaya seperti itu untuk "menganggu" tradisi pria baruh baya memakai jas di majelis yang didominasi oleh lelaki. Di mana hanya ada 19 persen perempuan dari total 300 kursi parlemen.

"Dalam setiap sidang paripurna, sebagaian besar anggota parlemen, pria dan baruh baya muncul dengan setelan jas dan dasi, jadi saya menghancurkan tradisi itu," ujar Ryu menambahkan kewibawaan majelis nasional tidak dibentuk dari jas-jas itu.

Partai Keadilan mengecam perilaku publik yang mengkritik Ryu, menyebut orang-orang hanya menilainya berdasarkan penampilannya, alih-alih kinerjanya.

"Kami sama sekali tidak setuju dengan suara yang menggambarkan politisi perempuan kurang kualifikasi dengan menilai penampilan dan citranya dari pada kinerja legislatifnya," ujar pernyataan Partai Keadilan.

Partai Keadilan menilai anggota parlemen perempuan masih menjadi sasaran kecaman karena memakai celana atau memilih busana dengan warna cerah.

Baca Juga: Ji Chang Wook Panen Hujatan, Agensi Sampai Minta Maaf

"Kami mengungkapkan penyesalan atas kenyataan hari ini di Majelis Nasional di mana saling berteriak secara berlebihan menjadi hal wajar, sementara mengenakan gaun dianggap sebagai masalah. Kami bilang hari ini adalah 2020," sambung pernyataan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI