Ngilu! Wanita Ini Diduga Remas Kemaluan Petugas Tes Swab, Saking Sakitnya?

Senin, 10 Agustus 2020 | 19:07 WIB
Ngilu! Wanita Ini Diduga Remas Kemaluan Petugas Tes Swab, Saking Sakitnya?
Seorang perempuan menjalani tes swab. (Twitter/@kirekswasta)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Video seorang perempuan yang tengah menjalani pemeriksaan swab test virus corona menggegerkan sosial media. Untuk menahan sakitnya diambil sampel cairan hidung, perempuan ini tak sengaja meremas bagian tubuh seorang petugas yang berdiri di dekatnya.

Dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Twitter @kirekswasta pada Senin, (10/8/2020), tampak seorang perempuan telah menjalani pemeriksaan swab tes.

Dua orang petugas berpakaian APD lengkap tampak melayani perempuan berseragam cokelat itu.

Perempuan itu duduk di sebuah kursi plastik sambil mempersiapkan mentalnya sebelum menjalani pemeriksaan.

Baca Juga: Tangis Istri Wali Kota Banjarbaru saat Hadir ke Pemakaman Suami Tercinta

Begitu ia merasa siap, seorang petugas kemudian mengambel sampel cairan hidung dengan memasukkan sebuah cotton bud panjang melewat lubang hidungnya.

Untuk menahan sakitnya menahan alat tersebut masuk ke hidungnya, si perempuan mencoba mencari benda lain untuk dijadikan pelampiasannya membuang rasa sakit.

Tanpa sengaja ia menggenggam salah satu bagian tubuh petugas berpakaian APD yang berada di sebelahnya. Dalam video, ia tampak meremas bagian alat vital petugas tersebut.

Seorang perempuan menjalani tes swab. (Twitter/@kirekswasta)
Seorang perempuan menjalani tes swab. (Twitter/@kirekswasta)

Sontak, petugas itu justru yang meringis ngilu merasakan bagian tubuhnya jadi sasaran.

Genggaman itu baru dilepas begitu perempuan itu selesai menjalani pengambilan sampel cairan hidung.

Baca Juga: Kena Bogem Warga, Tim Pemulasaran RSUD Kabupaten Bekasi Lapor Polisi

Menyadari dirinya tak bisa mengontrol tangan hingga membuat petugas kesakitan, perempuan itu meringis malu sambil menutupi wajahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI