Suara.com - Seorang warga India, Prem Singh, menjadi korban aniaya aparat keamanan setelah memprotes penggusuran toko yang ia dirikan di samping pos polisi distrik Barwani Madhya Pradesh.
Menyadur India Times, Singh yang merupakan penganut agama Sikh, mendapat perlakuan kasar dari anggota kepolisian setempat.
Dari rekaman video yang beredar di media sosial, rambut Singh dijambak oleh salah satu anggota polisi.
Tak hanya itu, dalam potongan video 50 detik itu, polisi juga mendorong seorang pria bersorban yang daang menyelamatkan Singh.
Baca Juga: Matanya Ada di Mulut, Anak Kambing Disembah Warga Bak Dewa
"Mereka memukuli kami, mereka membunuh kami, polisi menjambak rambut kami," triak Prem Singh dalam video.
"Mereka tidak mengizinkan kami untuk mendirikan kios kami," tambahnya.
Video kekerasan terhadap warga itu langsung menjadi viral di internet. Kekejaman polisi membuat masyarakat India marah.
Juru bicara Kongres Negara Narendra Saluja, mengritik tindakan polisi. Dia me-retweet unggahan video itu sampil menuliskan kalimat kecaman.
"Prem Singh Granthi telah lama menjalankan toko kunci di dekat pos polisi di Pulsood. Dia dipukuli, sorbannya dinodai," cuit Saluja.
Baca Juga: Aksi Pemotor Ini Bikin Polisi Bingung saat Menilang, Netizen: Motor Oplosan
"Rambutnya juga di tarik di tempat umum oleh polisi. Ini sama saja dengan menodai sentimen keagamaan komunitas Sikh."
Sementara itu, menurut keterangan dari salah satu akun pengunggah video, @Anurag_Dwary, polisi mengklaim Singh tengah mabuk saat insiden itu terjadi.
"Insiden itu terjadi di Rajpur Tehsil dari Barwani setelah terjadi pertengkaran antara keluarga Giani Prem Singh Granthi dan polisi," cuit Dwary.
"Insiden terjadi karena (Singh--Red) mendirikan sebuah kios di daerah tersebut, polisi mengatakan dia mabuk, dua akun @ndtvindia @ndtv ditangguhkan."