Pasca Ledakan dan Demo di Beirut, 2 Menteri Lebanon Mengundurkan Diri

Senin, 10 Agustus 2020 | 13:07 WIB
Pasca Ledakan dan Demo di Beirut, 2 Menteri Lebanon Mengundurkan Diri
Sebuah helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di pelabuhan kota di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8). [Foto/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab pada Sabtu (8/8) mengatakan dia akan meminta pemilihan parlemen dilakukan lebih awal guna meredam krisis politik yang meningkat.

"Kita tidak bisa keluar dari krisis ini tanpa pemilhan lebih awal," kata Diab menambahkan dirinya tidak bisa disalahkan atas kesengsaraan ekonomi dan politik negara.

Sejumlah warga dan petugas bersihkan puing-puing ledakan Beirut. (Anadolu Agency/Houssam Shbaro)
Sejumlah warga dan petugas bersihkan puing-puing ledakan Beirut. (Anadolu Agency/Houssam Shbaro)

Tragedi pada Selasa (4/8) merupakan ledakan yang terbesar yang pernah terjadi di Beirut. Dua puluh satu orang masih dilaporkan hilang, mengutip laporan Channel News Asia.

Ledakan ini menghantam kota yang masih dilanda perang saudara dan kewalahan akibat krisis ekonomi serta lonjakan infeksi virus corona.

Baca Juga: Jadi Korban Ledakan di Beirut, Banyak Pekerja Asing dan Sopir Hilang

Bagi banyak orang, itu adalah pengingat yang mengerikan akan perang saudara yang dulunya mencabik-cabik bangsa dan menghancurkan sebagian besar Beirut.

Beberapa warga yang berjuang membersihkan puing-puing di rumahnya yang hancur akibat ledakan, mengeluhkan pemerintah kembali mengecewakan mereka.

"Kami tidak percaya pada pemerintah kami," ujar seorang mahasiswa, Celine Dibo, saat ia tengah membersihkan darah dari dinding apartemennya yang hancur. "Saya berharap PBB akan mengambil alih Lebanon."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI