Suara.com - Menteri Informasi Lebanon, Manal Abdel Samad dan Menteri Lingkungan, Demianos Kattar memutuskan mundur dari jabatan usai tragedi ledakan besar di Beirut.
Menyadur CGTN, Abdel Samad dan Kattar mengundurkan diri pada Minggu (9/8). Dalam pernyataan, Abdel Samad mengatakan dirinya meminta maaf karena telah mengecewakan masyarakat Lebanon.
"Saya minta maaf kepada Lebanon karena kami tidak dapat memenuhi tuntutan mereka. Karena perubahan di Lebanon masih sulit dipahami dan kenyataan tidak sesuai dengan ambisi kami," ujar Abdel Samad.
"Dan setelah ledakan mengerikan yang melanda kota itu, saya mengundurkan diri dari pemerintahan," sambungnya.
Baca Juga: Jadi Korban Ledakan di Beirut, Banyak Pekerja Asing dan Sopir Hilang
Menyusul Abdel Samad, Kattar kemudian menyatakan mundur. Ia menjadi angggota kabinet kedua yang melepaskan jabatannya karena ledakan mematikan yang menimbulkan kemaran publik.
"Mengingat malapetakan besar, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari pemerintah," kata Kattar.
Ia merasa telah kehilangan harapan terhadap pemerintah dengan menyebut, "rezim mandul yang merusak beberapa peluang."
Sejumlah anggota parlemen juga mengajukan pengunduran diri sehari sebelumnya.
Pada Sabtu (8/8) sore, ribuan orang turun ke jalanan di pusat kota Beirut menggelar protes anti-pemerintah yang menuntut perbaikan sistem politik, merespon tragedi ledakan.
Baca Juga: Melahirkan saat Ledakan Beirut: Banyak Pecahan Kaca di Badan Istri Saya
Demonstrasi yang berlanjut hingga Minggu (9/8), mengakibatkan bentrok antara kepolisian dan pengunjuk rasa. Satu polisi tewas dan 117 orang luka-luka.