Pejabat Mundur Usai Ledakan Beirut, Pendemo: Undur Diri atau Gantung Diri?

Minggu, 09 Agustus 2020 | 19:42 WIB
Pejabat Mundur Usai Ledakan Beirut, Pendemo: Undur Diri atau Gantung Diri?
Demonstran Lebanon mengibarkan bendera nasional selama bentrokan di Beirut, Sabtu (8/8/2020) (AFP/ Anwar Amro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Informasi Lebanon, Manal Abdel-Samad memutuskan mundur dari jabatannya usai insiden ledakan Beirut. Demonstran merespon dengan memberi pertanyaan menyindir berbau kecaman.

Menyadur ABC, Minggu (9/8/2020), Manal Abdel-Samad mundur dari jabatan Menteri Informasi hari ini. Dia menulis surat kepada pemerintahan yang dipimpin Perdana Menteri Hassan Diab.

“Mengingat besarnya bencana yang disebabkan oleh ledakan Beirut yang mengguncang bangsa dan melukai hati dan pikiran kita," tulis Manal dalam suratnya.

"Dan untuk menghormati para martir, dan rasa sakit dari yang terluka, hilang dan terlantar, dan sebagai tanggapan atas keinginan publik untuk perubahan, Saya mengundurkan diri dari pemerintah."

Baca Juga: Presiden Aoun Menolak Investigasi Internasional Ledakan Beirut

Ledakan di Beirut menjadi pemantik demonstrasi warga yang sebelum insiden terjadi, telah memendam amarah kepada pemerintah saat ini yang dianggap tak kompeten mengurusi Lebanon.

Dalam aksi demonstrasi di ibu kota Lebanon itu, para demonstran menyerukan rotes serta memasang tiang gantung raksasa dengan gambar-gambar berupa wajah para pejabat tinggi.

Sambil menyusuri jalan, para demonstran memegang papan bertuliskan "mengundurkan diri atau gantung diri".

Ratusan demonstran bentrok dengan polisi di Lebanon,Beirut. (Anadolu Agency/Houssam Shbaro)
Ratusan demonstran bentrok dengan polisi di Lebanon,Beirut. (Anadolu Agency/Houssam Shbaro)

Para pengunjuk rasa juga menyebar ke seluruh kota, menyerbu beberapa kementerian pemerintah. Mereka sebentar mengambil alih Kementerian Luar Negeri, mengatakan itu akan menjadi markas besar gerakan mereka.

Di Kementerian Ekonomi dan Energi, pengunjuk rasa menggeledah kantor dan menyita dokumen publik yang mengklaim mereka akan mengungkapkan bagaimana korupsi telah merasuki pemerintah berturut-turut.

Baca Juga: Hancur akibat Ledakan, Ratusan Ribu Warga Lebanon Tolak Tinggalkan Rumahnya

Selain Manal, lima dari 128 anggota parlemen juga telah mengumumkan pengunduran diri mereka sejak Sabtu — termasuk tiga legislator dari Partai Kataeb Kristen, seorang anggota Partai Progresif Sosialis dan seorang independen.

Pengunduran diri Abdel-Samad terjadi di tengah laporan bahwa pejabat pemerintah lainnya--menteri lingkungan--diperkirakan akan mengundurkan diri, menambah tantangan yang dihadapi Perdana Menteri Hassan Diab.

Ledakan di Beirut semakin menyulitkan Lebanon yang selama pandemi virus Corona tengah berjuang menghindari krisis ekonomi.

Pemerintah, yang didukung oleh kelompok militan Hizbullah yang kuat dan sekutunya, mengumumkan bahwa mereka gagal membayar utang luar negeri.

Pembatasan virus Corona memperdalam dampak krisis ekonomi dan keuangan serta memicu kemarahan publik terhadap pemerintahan baru.

Menteri Luar Negeri Nassif Hitti bahkan telah mengundurkan diri sebelum ledakan terjadi, dengan mengatakan pemerintahan diab tak memiliki keinginan mereformasi tatanan pemerintahan.

"Tidak adanya keinginan efektif untuk mencapai reformasi struktural yang komprehensif dan kepemimpinan yang bersaing," kata Nassif Hitti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI