Tanggapi Insiden Beirut, Pejabat Irak Sentil Rezim Zionis

Minggu, 09 Agustus 2020 | 15:34 WIB
Tanggapi Insiden Beirut, Pejabat Irak Sentil Rezim Zionis
Sejumlah warga dan petugas bersihkan puing-puing ledakan Beirut. (Anadolu Agency/Houssam Shbaro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pejabat senior Irak, Ayatollah Sayyed Muhammad-Taqi al-Modaressi, meyentil rezim Zionis Israel dalam tanggapannya terkait insiden ledakan di Beirut, Lebanon.

Menyadur Abna24, Minggu (9/8/2020), pejabat berusia 75 tahun itu menyebut insiden di Beirut merupakan gambaran bahwa konfil yang terjadi di negara-negara Timur Tengah tak terjadi secara alami.

Meski tak mengatakannya secara gamblang, al-Modaressi menyebut bahwa apa yang disebutnya sebagai "kekuatan setan" tengah berusaha mengancurkan perlawanan rakyat Timur Tengah soal kedaulatan negara.

“Apa yang terjadi berkenaan dengan konflik dan perang di wilayah kami adalah karena perintah dan perintah dari kekuatan setan ini," kata al-Modaressi.

Baca Juga: Hancur akibat Ledakan, Ratusan Ribu Warga Lebanon Tolak Tinggalkan Rumahnya

"Dan mereka yang tidak menginginkan kemapanan dan keamanan untuk negara dan memikat agen mereka untuk menciptakan perang dan kekacauan," tambahnya.

Terkait insiden ledakan di Lebanon, al-Modaressi tidak ingin menduga-duga apakah bencana besar yang menewaskan setidaknya 154 orang itu merupakan kesengajaan atau tidak.

Namun, dia menekankan bahwa rezim Zionis Israel bakal senang dengan perstiwa yang menemaptkan Lebanon dalam posisi yang sulit di tengah krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Warga terluka di lokasi ledakan di pelabuhan kota di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8).  [Foto/AFP]
Warga terluka di lokasi ledakan di pelabuhan kota di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8). [Foto/AFP]

“Dalam suasana yang penuh empati dan emosi ini, beberapa tombak kekuatan setan telah menunjukkan kegembiraan yang jahat atas kesedihan rakyat Lebanon, bahkan lebih dari para Zionis," tegas al-Modaressi.

"Namun, simpati masyarakat dunia dengan rakyat Lebanon menyebabkan penghinaan tersendiri terhadap Zionis," tambahnya.

Baca Juga: Akibat Ledakan di Lebanon, 80 Ribu Anak Jadi Gelandangan

Sejumlah negara termasuk Prancis, Indonesia dan negara-negara Timur Tengah langsung menunjukkan solidaritas dalam membantu Lebanon.

Indonesia telah mengirim prajurit TNI untuk membantu korban pasca ledakan hebat itu. Hal itu dikatakan Komandan Pusat Misi Pasukan Perdamaian (PMPP) TNI Mayjen TNI Victor Hasudungan Simatupang, Rabu (5/8/2020).

Tentara yang dikirimkan ke Libanon tergabung dalam Satuan Tugas Kontingen Garuda XXIII-N/United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL).

Ledakan di Beriut terjadi pada 4 Agustus 2020. Bencana dahsyat itu turut membuat lebih dari 5 ribu orang terluka.

Insiden itu disebut-sebut dipicu oleh satu kontainer berisi kembang api yang kemudian menyulut 2.750 ton amonium nitrat yang tersimpan dekat pelabuhan.

Gubernur Beirut Marwan Abboud memperkirakan hingga 300.000 orang kehilangan tempat tinggal akibat ledakan tersebut. Pemerintah mengumumkan keadaan darurat selama dua minggu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI